BOGOR – Panitia Pasanggiri Mojang Jajaka (Moka) 2021 didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, Senin (2/8/2021). Pada pertemuan ini mereka menyampaikan terkait persiapan terselenggaranya ajang tahunan Moka Kota Bogor.
“Saya bisa dapat gambaran tren pendaftaran Moka tidak? Karena dari data kita bisa melihat Moka ini semakin diminati atau sebaliknya. Kalau terus turun bahaya. Jadi dilihat tren 10 tahun terakhir, ukur kuantitas baru kualitas,” ujar Bima Arya.
Bima Arya menekankan, perlu dibuat pola rekrutmen Moka dengan lebih progresif, inovatif serta jemput bola alias tidak hanya menunggu. Jemput bola itu bisa melalui zoom dengan anak-anak OSIS, roadshow manfaat Moka dan ia akan turun langsung.
“Secara formal ke sekolah-sekolah, secara informal seperti cara mencari model atau artis di jalan. Dua Minggu itu muter dan saya ingin Kamis sudah bisa ada video pendaftaran Moka lalu disebar, ambil beberapa senior yang sukses biar menarik, ini efektif,” terangnya.
Terkait penyelenggaraannya kata wali kota, disesuaikan saja secara hybrid. Jika Agustus memang tidak akan ke kejar. Kontennya juga harus disesuaikan dengan masa Covid-19 ini.
“Nanti coba dibuat satu bobot penilaian yang lebih terkait dalam perihal kesehatan atau pengetahuan kesehatan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Disparbud Kota Bogor, Atep Budiman mengatakan, Moka Pasanggiri sempat vakum di awal Pandemi 2020 di kota maupun di provinsi dan tahun ini akan kembali digelar.
“Di tengah kondisi Pandemi Covid-19, memiliki data tentunya bisa membantu strategi apa yang tepat dalam mempromosikan Pasanggiri ini, agar semakin banyak generasi muda yang antusias dan animo masyarakatnya besar,” katanya.
Tercatat, saat ini ada 68 nama peserta yang masih berminat mengikuti Moka, sebelumnya di 2020 ada 144 pendaftar, namun saat di konfirmasi ulang beberapa pendaftar mengundurkan diri.
Tak ayal wali kota meminta agar pihaknya fokus menjaring pendaftaran baru di Agustus, September sebelum memasuki tahap seleksi, karantina, penampilan, dan lainnya.
“Kegiatannya hampir sama seperti tahun sebelumnya, cuma kan ada pembatasan orang. Jadi, nanti akan dibuat secara online dan offline tentunya dengan protokol kesehatan ketat,” kata Atep.