BOGOR – Untuk menangani kebocoran pipa, Bagian NRW & Transmisi Distribusi Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menerapkan moto quick respon Perumda Tirta Pakuan.
Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah menanggulangi kebocoran menggunakan alat repair clamp. Alat tersebut terbukti bisa menangani kebocoran tanpa harus mematikan aliran air, selain itu mempercepat proses penanganan sampai dua jam untuk pipa berukuran besar.
Manager NRW & Transmisi Distribusi Nasrul Zahar mengatakan, kebocoran pipa Tirta Pakuan bisa disebabkan dua faktor yaitu teknik dan non teknis, tetapi kebanyakan kebocoran saat ini terjadi karena faktor teknis kebocoran pada pipa AC banyak terjadi di jalan Djuanda, sekitar Kebun Raya Bogor (KRB). Untuk Jalan Sistem Satu Arah (SSA) KRB itu membuat kesulitan penangan karena jalan ring 1, jadi harus berkoordinasi.
“Kebanyakan itu kebocoran di titik kopling atau sambungan. Biasanya pada pipa besar setiap enam meter, ada sambungan dengan pipa enam meter berikutnya. Karena dalam sambungan ada karet kopling, jadi kebanyakan yang membuat bocor itu karetnya tidak kuat. Hal ini wajar karena umur teknis pipa harus diganti semua, tetapi kan memerlukan biaya besar penggantian seluruhnya. Sekarang diganti bertahap, setiap tahun dianggarkan beberapa miliar untuk mengganti pipa yang berada di daerah rawan,” jelas Nasrul didampingi Asisten Manager Kebocoran, Andri Ramadan, Kamis (17/3/2022).
Nasrul menuturkan, untuk penggantian karet kopling sambungan, tidak dipakai dengan jenis yang serupa. Tetapi sekarang diganti menggunakan rapair clamp yang didalamnya juga ada karet. Dengan alat ini, menangani kebocoran tanpa mematikan aliran dahul sehingga kebocoran lebih cepat tertangani.
“Untuk pipa besar bisa dua jam lebih cepat penanganan nya. Biasanya kan kami mematikan aliran dahulu, kemudian ditangani kebocoran. Tapi sekarang tidak perlu mematikan aliran air, kami sudah empat tahun kebelakang menggunakan alat repair calmp. Kami sebelum mengajukan pemakaian repair calmp, kami berikan pertimbangan plus minus kepada jajaran direksi antara repair calmp dan karet kopling sambungan,” tandasnya.
Nasrul menambahkan, dengan menggunakan rapair calmp, jadi kalau ada bocor nanti akan menggendur sendiri, sehingga mengurangi kebocoran di pipa besar atau dua inci keatas. Saat ini dalam setahun hanya dua titik yang kembali bocor setelah menggunakan repair calmp.
“Dalam setahun pipa dua inci keatas ada sekitar 5.000 titik bocor, belum pipa kecil. Hampir 12 ribu keluhan bocor yang kami tangani,” jelasnya.
Masih kata Nasrul, saat ini pipa besar tengah dilakukan pergantian secara bertahap, melihat kapasitas tim kebocoran saat ini masih memadai, sekitar ada 10 tim dibagi beberapa shift. Sehingga bisa stand by 24 jam bagian kebocoran ini. Maksudnya stand by, kapanpun ada kejadian bisa segera datang ke lokasi dengan moto quick respon.
“Sudah mulai ada laporan ke command center, kalau ada keluhan kebocoran langsung disampaikan ke kami. Stand by 24 jam petugas command center dan petugas unit kebocoran. Tim saat ini masih terpusat di Jalan Siliwangi, pernah disebar dicabang tetapi dikembalikan ke sini dahulu,” tukasnya.
Nasrul mengatakan, tim penanganan kebocoran sendiri ada yang menggunakan motor untuk penanganan kebocoran pipa kecil, kalau armada mobil sekarang itu sekitar ada delapan unit.
“Untuk mobil ada stand by pagi sampai sore empat mobil, kemudian malam hari dua mobil keluar malam dan stand by dua mobil. Total ada delapan armada mobil,” tutupnya.