Barayanews.co.id – Pesta Rakyat Cap Go Meh (CGM) di Kota Bogor tahun ini digelar berbeda. Di masa pandemi Covid-19, event yang masuk Calender of Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2020 ini perayaannya digelar secara daring.
Ketua CGM Bogor, Arifin Himawan menuturkan, karena masih dalam kondisi pandemi yang belum tuntas, Pesta Rakyat CGM 2021 tetap dilakukan dengan cara sederhana dan dipastikan tidak dalam bentuk pawai atau street festival.
“Kita tidak mau kehilangan momen, tradisi CGM tetap ada, hanya tidak bisa dilakukan dalam bentuk pawai atau street fest. Namun dalam bentuk daring yang bisa diikuti oleh masyarakat dimanapun secara online di Youtube CGM-Bogor Street Fest 2021,” kata Arifin, Jumat (26/2/2021).
Rangkaian kegiatan yang akan digelar tetap mengacu pada tagline CGM, yakni Sebagai Ajang Budaya Pemersatu Bangsa.
Ahim sapaan akrabnya menerangkan, Jumat (26/2), mulai pukul 14.00 WIB streaming akan dimulai.
CGM 2021 kali ini mengambil tema ‘Ngaruwat Bumi Nyinglar Pandemi’ berisi harmonisasi penampilan Kielin dari Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih, Wayang Kaleng dengan penuturan Wangsit Siliwangi.
Ngaruwat Bumi Nyinglar Pandemi ini adalah sebuah kolaborasi konsep tradisi ritual dari seni budaya Sunda dengan Tionghoa.
Ruwatan biasanya bertujuan untuk memohon keselamatan kepada Sang Maha Kuasa dari segala hal buruk, khususnya pandemi akibat infeksi virus Covid19 di dunia, termasuk Indonesia umumnya dan di Bogor khususnya.
“Penyajian penampilan seni tradisi kali ini, adalah kolaborasi antara seni budaya Sunda dengan Tionghoa. Ini simbol kebersamaan dalam keberagaman,” ujar Ahim.
Kemudian kegiatan dilanjutkan pemutaran video kilas balik pelaksanaan CGM pada tahun-tahun sebelumnya dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah selesai menyanyikan lagu kebangsaan, doa bersama akan dipimpin oleh perwakilan dari 6 agama.
Sedangkan sambutan-sambutan serta pagelaran seni budaya berbagai daerah dilakukan dengan perekaman sebelumnya di tempat dan waktu terpisah. Mereka yang tampil ialah sanggar-sanggar seni yang ada di Bogor.
Diperkirakan kegiatan streaming selesai jelang waktu magrib, pukul 18.00 WIB. Selain pada kegiatan yang dilakukan, panitia juga tetap mempercantik kembali Lawang Suryakencana dengan lampu dan lampion, memasang gawangan khas CGM Bogor di Gang Aut.
Selain itu, Vihara Dhanagun melakukan kegiatan bakti sosial dalam rangka Imlek dan Cap Go Meh ke panti asuhan dan menyediakan 300 makan siang selama sebulan untuk warga sekitar dan Pasar Bogor.
Kegiatan langsung hanya berlangsung kurang lebih 45 menit. Ahim juga memastikan, seluruh kegiatan CGM dikoordinasikan dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor guna memastikan kegiatan selalu mengedepankan protokol kesehatan.
Desinfeksi lokasi sebelum acara dimulai, pengukuran suhu tubuh dan kadar oksigen, menyediakan masker, face-shield, hand sanitizer dan perlengkapan lainnya.
Selain itu jumlah peserta acara yang dibatasi hanya sekitar 10 persen dari kapasitas lokasi di pelataran Vihara yang mana adalah ruang terbuka.