Barayanews.co.id – Peningkatan jumlah warga Kabupaten Bogor berstatus ODP dan PDP virus corona terus melonjak. Bupati Bogor, Ade Yasin membeberkan alasan akan pesatnya penyebaran virus tersebut.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Bogor meningkat tajam. Dari sebelumnya hanya 1 dan 7 orang, tiba-tiba naik menjadi 86 dan 47 orang dalam sehari.
Ia menjelaskan dengan adanya temuan kasus pasien terkonfirmasi penyakit virus corona, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor pun melakukan tracking hingga jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) pun melesat angkanya.
Kebanyakan karena konektivitas yang terjadi dengan seorang ibu konsultan pajak dan putranya yang berusia 35 tahun. Sang ibu berusia 67 tahun yang bekerja sebagai konsultan pajak itu akhirnya meninggal pada Rabu (18/3) malam.
“Khusus almarhumah dan putranya yang berusia 35 tahun yang tinggal di Kecamatan Bojonggede, sempat menggunakan jasa asisten rumah tangga, ojek pangkalan, ojek online, commuter line ataupun kendaraan umum lainya. Inilah yang setelah kami tracking, jumlah PDP dan ODP melonjak naik menjadi 86 dan 47 orang dari sebelumnya 1 dan 7 orang,” kata Ade Yasin di Cibinong, Kamis (19/3/2020).
“Almarhumah ibu berusia 67 tahun, anak lelakinya yang berusia 35 tahun, dan laki-laki (pramugara) berusia 27 tahun itu awalnya dinyatakan negatif terjangkit penyakit virus corona dari RS Umum Pusat Persahabatan dan RS Cipto Mangunkusumo. Tapi, setelah diperiksa lebih lanjut oleh Pusat Report Virus Corona dan istansi lainnya mereka bertiga ternyata terkonfirmasi penyakit virus corona,” beber politisi PPP ini.