Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Pemkot Bogor Investigasi Dugaan Keracunan Makanan Siswa
    • Kantongi Penuh Dukungan Seluruh Inorga, ZM Kembali Nakhodai KORMI Kota Bogor
    • Revitalisasi Rampung, Lapangan Mini Soccer Taman Manunggal Kembali Dibuka
    • Puluhan Siswa Keracunan MBG, DPRD Kota Bogor Minta Investigasi Total dan Evaluasi SPPG
    • Diduga Keracunan MBG, SPPG Batutulis Sebut Makanan Sesuai SOP
    • Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Alami Keluhan Muntah dan Lemas
    • DPRD Kota Bogor Terima Draft RAPBD 2026, Banggar Langsung Lakukan Pembahasan
    • DPRD Bogor Tampung Aspirasi Aksi Budayawan Soal Proyek Jalan Batutulis
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Politik » Kota Bogor » Mengentaskan Stunting di Kota Bogor, Komisi IX DPR-RI Kunjungi Balai Kota
    Kesehatan

    Mengentaskan Stunting di Kota Bogor, Komisi IX DPR-RI Kunjungi Balai Kota

    1 Desember 20213 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    BOGOR – Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik dalam rangka masa sidang ke-II ke Balai Kota Bogor, Selasa (30/11/2021) pagi. Kunjungan itu, secara spesifik dengan tujuan pengawasan pelaksanaan program percepatan penanganan stunting di Kota Bogor.

    Rombongan parlemen dari Senayan itu diterima langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dan Sekretaris Daerah (Sekda), Syarifah Sofiah dan para kepala OPD yang terkait dengan penanganan stunting.

    Sebelum masuk ke inti diskusi, Dedie menjelaskan saat ini Kota Bogor tercatat memiliki penduduk sebanyak 1,1 juta jiwa. Dimana sebanyak 84.729 di antaranya merupakan seorang balita. Sehingga tantangannya saat ini, apalagi di masa Covid-19, sempat ada kenaikan jumlah balita stunting.

    “Berdasarkan data BPS bulan Agustus 2021, angka stunting di 12 kelurahan lokus mengalami penurunan. Namun masih ada dua kelurahan yang masih diatas 10 persen yaitu Bondongan dan Rangga Mekar,” jelas Dedie.

    Dedie menambahkan, tahun 2020 kemarin dari 84.729 balita di Kota Bogor, ada 10,6 persen yang mengalami stunting. Naik dari tahun sebelumya. Namun di tahun 2021 ini, turun menjadi 7,44 persen.

    Permasalahan stunting ini, menurut Dedie memang banyak penyebabnya. Salah satunya dari laporan penelitian Kohort yang dilakukan Balai Pusat Litbang Upaya Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak 2015 hingga 2020 kemarin.

    Ada empat kelurahan yang dijadikan penelitian. Hasil dari penelitian itu, didalam stunting memang ada permasalahan kesehatan yang menjadi penyebab dan cukup serius. Terutama bagi mereka yang berusia dewasa dan menjadi orang tua.

    “Dari 2.000 orang, 800 orang yang diikuti perjalanan kesehatannya mengalami permasalahan penyakit tidak menular. Seperti jantung, diabetes, hipertensi dan stroke. Ini permasalahan yang cukup serius. Dan konon katanya dari penelitian itu masyarakat kurang makan sayur, buah, dan protein,” urai Dedie.

    Permasalahan – permasalahan itu, sambung Dedie, diharapkan bisa menjadi perhatian juga bagi para anggota legislatif di tingkat pusat merumuskan kebijakan anggaran mengurangi potensi terganggunya kesehatan masyarakat. Jadi, tidak hanya melalui anggaran daerah saja.

    Menambahkan, Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah melakukan berbagai kegiatan untuk mengurangi angka stunting. Terutama yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes).

    “Seperti pemberian PMT (pemberian makanan tambahan), baik dari APBD maupun APBN. PMT tersebut tak hanya untuk ibu hamil, namun juga untuk balita gizi buruk, balita gizi kurang, ibu hamil yang terpapar Covid-19 dan balita Covid-19 serta nakes (tenaga kesehatan) Dinkes yang terpapar covid,” papar Syarifah.

    Tak hanya itu, sambung Sekda, Dinkes melalui posyandu – posyandu di wilayah juga melakukan pemantauan pertumbuhan balita. Lalu juga kerja sama dengan lintas sektor melalui konvergensi stunting.

    Pelayanan tata laksana gizi buruk beserta rujukan ke rumah sakit bila diperlukan juga dilakukan. Begitu juga dengan distribusi obat – obatan hingga multivitamin bagi ibu atau balita itu sendiri.

    “Kendala yang ada selama pandemi dalam intervensi adalah di tutupnya pelayanan kesehatan di posyandu dan adanya rasionalisasi anggaran. Sehingga kita berinovasi dari membuat posyandu mobile hingga kunjungan door to door dengan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

    Pimpinan rombongan Anggota Komisi IX DPR – RI, Suir Syam menjelaskan, kondisi pandemi memang mempengaruhi seluruh aspek kesehatan. Termasuk penanganan stunting, apalagi fasilitas kesehatan (faskes) yang juga terbebani dengan masalah Covid-19.

    “Rantai pasokan makanan juga terganggu, dan juga hilangnya pendapatan. Bahkan UNICEF memperkirakan, Covid-19 dapat menyebabkan peningkatan tajam jumlah anak – anak yang mengalami masalah gizi di Indonesia. Sehingga perlu dilakukan intervensi,” jelasnya.

    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Pemerintahan

    Alokasikan Untuk Sektor Prioritas, DPRD Kota Bogor Pangkas Anggaran Perjadin Hingga 50 Persen

    27 Februari 2025
    Kesehatan

    RS Darurat Covid-19 di Kota Bogor Punya Dua Opsi

    15 Desember 2020
    Bacawalkot 2024

    Penjaringan Bacawalkot PDI Perjuangan Kota Bogor, Atty Somaddikarya : Fokus pada Hak Dasar Rakyat

    28 April 2024
    Kota Bogor

    Revitalisasi Pasar Bogor, Masuki Tahap Pemutusan Total Listrik dan Air

    24 Oktober 2025
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Trending
    Daerah

    Selamatkan Keanekaragaman Hayati dan Ekonomi, SMIAS Jalin Kerjasama Antar Lembaga

    16 Maret 2022

    BOGOR – Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology (SEAMEO Biotrop), FAO Indonesia…

    Bisnis

    Pemkot Bogor – Grab Gelar Temu Bisnis Suryakencana

    18 Juni 2022

    Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar acara Temu Bisnis Suryakencana bersama Grab di Hotel Salak…

    Bantuan Sosial

    Dinsos Kota Bogor Bina Ratusan Agen dan E-Warung Penyalur BPNT

    15 September 2022

    Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor menggelar rapat evaluasi tingkat kecamatan dalam program Sembako 2022 di…

    Ekonomi

    BRI Unit Cibinong Branch Office Cibinong Fasilitasi UMKM dengan Edukasi Digital Perbankan

    25 Juni 2024

    CIBINONG – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Cibinong Supervisi Branch Office (BO) Cibinong menggelar…

    Daerah

    Tirta Pakuan Dorong Perspektif Baru Tentang Air Minum

    15 September 2025

    JAKARTA – Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan menilai, telah terjadi…

    Ekonomi

    Bima Arya Sampaikan Rencana Revitalisasi Pasar Bogor ke Presiden Jokowi

    23 April 2022

    Ada salah satu momen di sela kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan bantuan sosial…

    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    Laman Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Syarat Karya Tulis
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.