Barayanews.co.id – Kota Bogor masih masuk dalam kategori Zona Merah, atau wilayah dengan tingkat penyebaran resiko penyebaran virus tinggi.
Dari data yang dirilis Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, kasus positif covid-19 di Kota Bogor meningkat 15 persen menjadi 179 kasus.
Hal tersebut dikatakan langsung Walikota Bogor, Bima Arya di teras Balaikota saat menyampaikan perkembangan terakhir penyebaran covid-19.
“Kota Bogor masih zona merah karena ada lonjakan kasus positif. Pada minggu lalu ada 179 kasus meningkat 15 persen,” jelas dia.
Menurutnya, klaster penularan paling tinggi berada di klaster keluarga dengan prosentase 30 persen yang terpapar dari perkantoran
“Kalo kita dilihat dan dalami sebagian besar ini klaster keluarga, dari 179 kasus, 118 diantaranya berasal dari klaster keluarga,” ujarnya, Senin, (5/10/2020).
Dia melanjutkan, komposisi penyebaran di fasilitas kesehatan 29 persen, kemudian 19 persen dari luar kota, 7 persen tranmisi lokal atau pemukiman, dan 4 persen acara keluarga, serta mall, kantin serta minimarket masing-masing 3 persen, terakhir 2 persen lewat tranportasi.
Dari data tersebut, ia menekankan bahwa klaster paling berbahaya berasal dari perkantoran.
Sementara itu, protokol kesehatan di restoran dan tempat umum sudah relatif baik. “Tetapi, penyebaran di kantor berbahaya sebab berada di satu ruangan tertutup, pagi, siang, sore, lepas masker dan sebagainya,” beber Bima.
Maka dari itu, ia mengimbau warga Kota Bogor yang berkerja di perkantoran untuk mentaati aturan 50 persen work from home (WFH).
Begitu juga melakukan pembatasan rapat dalam ruangan dan diperhatikan ventilasi udaranya.
“Sebaiknya juga membawa makan sendiri dari rumah sehingga tidak harus berkumpul di kantin. Dan kami melihat fokus kita kedepan betul-betul di klaster perkantoran dan pemukiman,” tutup dia.