BOGOR – Perkumpulan Lions Indonesia District 307 B1, bekerja sama dengan DPRD Kota Bogor, menggelar kegiatan bakti sosial untuk ratusan penyandang tuna netra di wilayah Bogor.
Acara tersebut diadakan di Gedung Serbaguna DPRD Kota Bogor pada Selasa (15/10/2024), dalam rangka memperingati Lions White Cane Safety Day.
Dalam acara ini, lebih dari 350 tuna netra menerima bantuan berupa uang tunai serta tongkat putih sebagai alat bantu.
District Governor District 307 B1, Natali Chew, menjelaskan bahwa kegiatan ini didukung penuh oleh DPRD Kota Bogor ini merupakan salah satu bentuk perhatian Lions Indonesia terhadap kaum difabel, khususnya penyandang tuna netra, dan menjadi bagian dari delapan fokus layanan yang diusung oleh organisasi tersebut.
“Kami dari Perkumpulan Lions Indonesia District 307 B1 merasa bersyukur dapat menyelenggarakan bakti sosial ini dengan dukungan penuh dari DPRD Kota Bogor,” ujar Natali.
Ia mengatakan bahwa selain di Bogor, acara serupa akan diadakan di wilayah lain seperti Tangerang, Jakarta, dan Bekasi.
“Kegiatan utama kami hari ini diadakan di Bogor, dan akan dilanjutkan di wilayah lainnya dalam rangka memperingati White Cane Safety Day yang dirayakan setiap bulan Oktober,” katanya.
Sementara, anggota DPRD Kota Bogor, Eka Wardhana, turut menyampaikan apresiasinya kepada Lions Indonesia. Ia berharap semua komponen masyarakat, tidak hanya pemerintah, bisa turut serta dalam menyelesaikan permasalahan sosial.
“Ini bukan hanya soal tuna netra, tetapi masalah sosial di Indonesia secara keseluruhan memerlukan dukungan dari semua pihak,” ungkap Eka.
Eka juga menjelaskan pentingnya melibatkan berbagai pihak dalam kegiatan sosial semacam ini. Sebab, difabel ini sangat membutuhkan ukuran tangan para donatur.
“DPRD Kota Bogor akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang memberdayakan masyarakat, dan saya berharap semakin banyak acara seperti ini yang bisa dilaksanakan di masa depan,” ucapnya.
Salah satu penerima manfaat dari Bogor Selatan Omay Komarudin, menyampaikan harapannya agar program-program seperti ini terus berlanjut dan lebih banyak lagi penyandang tuna netra yang bisa terlibat.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam menyediakan layanan sosial seperti BPJS, KIP, dan bantuan rumah layak huni yang masih belum sepenuhnya dirasakan oleh penyandang tuna netra.
“Semoga ke depan lebih banyak perhatian dan kepedulian dari masyarakat dan pemerintah untuk penyandang tuna netra, terutama dalam hal akses layanan sosial yang lebih baik,” ujar Omay.