Barayanews.co.id – Jajaran direksi dan calon direksi Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor bertandang ke Kantor Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor, Jalan Kesehatan 4, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Rabu (25/11/2020) siang.
Dalam pertemuan, lima calon direksi menyampaikan inovasi awal yang akan mereka lakukan ketika terpilih kelak sebagai direksi Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor.
Lima calon direksi tersebut adalah Ardani Yusuf, Dicky Budhi Purnama, Nasrul Zahar, Rino Indira G dan Rivelino Rizky.
Ketua PWI Kota Bogor, Arihta Utama Surbakti mengapresiasi jajaran direksi yang berkunjung bersama para calon penerusnya ke PWI Kota Bogor untuk bersilaturahmi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, para calon direksi ini berasal dari internal, dengan begitu pemahaman bidang masing-masing sektor sudah dikuasai sepenuhnya.
“Siapapun yang terpilih saya yakin bisa memajukan Tirta Pakuan dengan program-program unggulannya. Karena sudah paham apa yang harus dibenahi dan business plan Tirta Pakuan,” ungkap Ari.
Ari melanjutkan, Tirta Pakuan sudah menjalin hubungan baik dan sinergitas dengan PWI Kota Bogor, sehingga jajaran direksi yang baru nanti diharapkan juga tetap menjaga kerukunan itu.
“Alhamdulillah, Tirta Pakuan selalu mensupport PWI Kota Bogor dari berbagai kegiatan yang digelar oleh kami. Sehingga mudah-mudahan kedepannya lebih sinergitas dengan direksi yang terpilih,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Teknik (Dirtek) Tirta Pakuan, Syaban Maulana mengatakan, dirinya bersyukur para calon direksi merupakan produk akademi Tirta Pakuan, sehingga lebih mudah membuat inovasi perbaikan pelayanan air kepada masyarakat.
“Mereka sudah paham karena pencapaian Tirta Pakuan saat ini tak lepas dari kerja keras para calon direksi yang saat ini menjabat manager dan satu calon yang masih menjabat Direktur Umum (Dirum). Untuk pak Dirum minimal bisa kembali menjadi Dirum tetapi saya harapkan bisa menjadi Direktur diatasnya,” ungkap Syaban.
Sementara itu lima calon direksi memaparkan langkah awal mereka jika terpilih menjadi direksi.
Ardani Yusuf mengatakan, dirinya mempersiapkan pemantauan informasi air dari hulu ke hilir secara real time, jumlahnya akan secara otomatis terinformasikan ke pelanggan serta pemanfaatan teknologi command center agar bisa dikontrol jarak jauh.
“Jadi nanti bisa diketahui angka di hulu berapa dan di hilir berapa. Jumlah air yang diolah dengan yang sampai ke pelanggan,” ujarnya.
Dicky Budhi Purnama mengaku siap menghadapi era digital. Tirta Pakuan sudah memiliki sistem informasi untuk pelanggan dan kepegawaian serta sistem manajemen akuntansi yang kredibel.
“Saya akan buat semua bisa terintegrasi, semua sistem dan didukung aplikasi untuk menunjang itu. Bisa memonitoring pendapat secara real time juga. Di keuangan dan kepegawaian bisa terintegrasi sehingga kesejahteraan pegawai bisa diketahui. Sama juga data air dan kebocoran bisa terintegrasi ke pelanggan,” terangnya.
Rivelino Rizky menyampaikan, dirinya ingin mengembangkan teknologi informasi yang sudah ada menjadi lebih baik. Dirinya sebagai kepala ULP Tirta Pakuan, saat ini sudah menggunakan eproc, itulah salah satu yang sudah dilakukan.
“Kedepannya ada inovasi lainnya. Customer informasi sistem employer dan informasi sistem. Semua bisa diketahui dan lebih transparan ke masyarakat. Kebocoran dan keluhan pelanggan bisa dilihat secara terbuka,” tuturnya.
Nasrul Zahar memaparkan, untuk teknologi informasi harus diterapkan guna mengefisienkan waktu dalam pemberian informasi. Sehingga akan lebih cepat menangani persoalan di era digital ini.
“Apabila ada gangguan, tidak akan terganggu lama, teknologi ini untuk membackup pelayanan kepada masyarakat. Nantinya goalnya pelayanan akan baik dan pendapatan akan menunjang PAD,” paparnya.
Semenrara calon direksi incumbent, Rino Indira Guaniawan mengatakan, kedepannya penguasaan terhadap teknologi harus lebih baik, sebab tujuannya memberikan pelayanan yang baik bagi pelanggan.
“Namun harus diperhatikan ketersediaan air, kualitas air harus siap, pelayanan 24 jam secara kontinyuitas, distribusinya, dan tentunya harga harus murah. Jadi itu semua untuk kepuasan pelanggan. Pelanggan membutuhkan empat poin yang saya sebutkan bukan harus bisa teknologi informasi tapi kami arahnya harus memanfaatkan teknologi informasi. Peraturan juga harus diubah, biasa yang manual jadi digital. Tantangan kedepan dimana kami akan menyesuaikan dengan perubahan,” katanya.