Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • 91 Paket Pengadaan Tuntas Ditenderkan, Pemkot Bogor Kebut Persiapan Proyek 2026
    • Perkuat Percepatan Penurunan Angka Stunting, Pemkot Luncurkan “Bogor Besti”
    • Denny Mulyadi Ajak Para Guru Kenang Jasa Para Pahlawan Bidang Pendidikan
    • Pemkot Pastikan Semua Layanan SPBU di Kota Bogor Tidak Tercampur Air
    • Wali Kota Bogor Tindaklanjuti Keluhan Warga Soal Kemacetan Akibat Parkir Liar dan PKL di Sempur
    • Dedie Rachim Berikan Apresiasi Penghargaan dalam Gebyar Pajak Daerah Tahun 2025
    • Jumat Sehat Bersama Wartawan
    • BRI Bogor Pajajaran Salurkan Bantuan Tenda dan Kursi untuk Warga Desa Cilember
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Politik » Kota Bogor » Kades se-Kabupaten Bogor Meradang Soal Data Bansos
    Kesehatan

    Kades se-Kabupaten Bogor Meradang Soal Data Bansos

    29 April 20202 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    Barayanews.co.id – Seluruh anggota Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor, menolak data Pemerintah Kabupaten Bogor, terkait bantuan sosial (Bansos), bagi warga miskin yang terkena dampak Covid-19.

    Pasalnya, penolakan itu beralasan lantaran data penerima bansos bagi warga miskin yang terdampak Covid-19 itu, karena dinilai tidak sinkron dengan kondisi di lapangan. Pernyataan tersebut dikatakan langsung Sekretaris Apdesi Kabupaten Bogor, Ismail belum lama ini kepada awak media.

    “Setelah kami teliti dilapangan, data itu tidak sesuai. Bahwa, ketika kami ditugaskan melakukan pendataan apa yang kami terima, tidak sesuai dengan data yang kami berikan kepada dinsos,” katanya kepada wartawan.

    Dia mencontohkan, ada satu desa di Kecamatan Sukaraja yang mendapatkan Bantuan dari Presiden (Banpres), hanya untuk satu keluarga. Begitupun juga, bantuan dari Pemerintah Gubernur (Bangub) Jawa Barat.

    “Contoh ada satu desa Banpres hanya satu, itu tidak realistis, begitu juga Bangub hanya dapat 23 sampai 20, itu juga beda tidak sesuai data. Bahkan ada yang tidak tepat sasaran, data yang kami berikan ada yang 400 sampai 700 KK,” katanya memberikan contoh kasus yang terjadi.

    Hal senada diutarakan Kepala Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Lukman Hakim. Menurutnya, yang terus bersentuhan di masyarakat adalah kepala desa. Dia meminta para pejabat tinggi tidak memberikan angan-angan kepada masyarakat.

    “Paling penting bagi pejabat tinggi, jangan sampai mengeluarkan statement yang kemudian membuat resah masyarakat. Karena dengan adanya janji-janji dari pemerintah. Mereka protes kepada kami,” tegasnya.

    Sama halnya dengan Bantuan dari Pemkab Bogor. Karena, sampai saat ini bantuan tersebut belum sampai kepada desa. Sedangkan, masyarakat di bawah sudah beberapa kali menanyakan hal tersebut.

    “Sampai saat ini belum terealisasi. Masyarakat terdampak ini hampir 90 persen. Sampai banyak lah. Kami awalnya tenang, tapi kenyataannya begini jadi tidak tenang,” tukasnya.

    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Kota Bogor

    Soal Pengosongan Plaza Bogor, Dirops PPJ : Masih Dikaji Konsultan Perencanaan

    29 November 2022
    Pemerintah

    Resmi Dilantik Sebagai Ketua TP-PKK, Ini Kata Yantie Rachim

    13 Maret 2025
    Kota Bogor

    Gelar Paripurna Pembahasan LKPJ Wali Kota Bogor 2023 DPRD Sampaikan Terdapat 38 Rekomendasi Untuk Pemkot Bogor

    13 Mei 2024
    Kesehatan

    DPRD Kota Bogor Dukung Atlet NPCI Kota Bogor Berlaga di Peparnas XVI 2021 Papua

    28 Oktober 2021
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Trending
    Bisnis

    Musrenbang RPJMD 2023, Bima-Dedie Fokus Tuntaskan Program Prioritas

    24 Maret 2022

    Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dibawah pimpinan Bima Arya dan Dedie A. Rachim tinggal selangkah lagi…

    Ekonomi

    Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor 2021 Naik Rp 200 Miliar

    23 Juni 2022

    Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama DPRD Kota Bogor menggelar rapat paripurna di gedung DPRD, Jalan…

    Ekonomi

    Pusat Harus Ikut Maksimalkan Potensi Heritage di Tiap Daerah

    19 September 2022

    Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menggelar seminar nasional bertajuk ‘Langkah Strategis Menghadapi Persaingan Global di…

    Ekonomi

    Promosikan Pasar Tradisional, Sekda Syarifah Sofiah Belanja di Pasar Jambu Dua

    11 Agustus 2024

    BOGOR – Dalam upaya mencintai dan mempromosikan pasar tradisional, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah…

    Ekonomi

    Adityawarman Resmikan Job Fair 2025 Kota Bogor

    16 Oktober 2025

    BOGOR – Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil bersama Wakil Walikota Bogor Jenal Mutaqin meresmikan…

    Ekonomi

    Cafe Daong, yang Mewah dan Bernuansa Alam Ternyata Tak Berizin

    2 Desember 2020

    Barayanews.co.id – Keberadaan Cafe Daong, di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ternyata belum mengantongi…

    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    Laman Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Syarat Karya Tulis
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.