BOGOR – Jelang dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli mendatang. Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.
Dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat Komisi IV Gedung DPRD Kota Bogor, ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Said Muhamad Mohan meminta agar pihak Disdik Kota Bogor memperhatikan protokol kesehatan di setiap sekolah.
Terlebih menurut Mohan, Disdik berencana menggelar uji coba di 37 SMP yang terdiri dari 20 SMP Negeri dan 17 SMP Swasta, serta 36 SD yang terbagi menjadi enam di masing-masing kecamatan.
“Jadi karena akan dilakukan uji coba, maka kami ingin mendapatkan informasi terlebih dahulu seperti apa mekanisme nya dan tadi saya sampaikan agar protokol kesehatan dipastikan betul. Kalau ada satu kasus positif di sekolah, otomatis akan ditutup sekolahnya selama uji coba berlangsung,” kata Mohan.
Lebih lanjut, Mohan membeberkan bahwa pihak Disdik Kota Bogor sudah menyurati Satgas Covid-19 Kota Bogor terkait meminta restu untuk dilaksanakannya uji coba PTM.
Namun, ia menekankan bahwa orang tua tidak perlu takut atau merasa terbebani jika tidak memberikan izin anaknya untuk mengikuti PTM. Karena orang tua masih memiliki hak untuk tidak mengizinkan anak-anaknya untuk mengikuti PTM.
“Yang paling penting siswa itu sebenarnya tidak diwajibkan dan orang tua murid boleh tidak mengizinkan tidak mengikuti PTM dengan membuat surat pernyataan,” jelas Mohan.
Dalam uji coba PTM mendatang, Mohan menjelaskan sistemnya akan menggunakan cara bergantian. Dimana dari dua pekan jadwal uji coba PTM akan dibagi menjadi 50 persen dari jumlah siswa dalam 1 kelas yang mengikuti di setiap pekannya.
Hal itu dikarenakan agar pihak Disdik dan DPRD Kota Bogor bisa lebih fokus dalam melakukan pengawasan.
“Kita sudah berkomunikasi dengan kadis bahwa saat ada jadwal pasti kita akan membantu disdik melakukan evaluasi,” tegasnya.
Selain melakukan pembahasan terkait PTM, komisi IV DPRD Kota Bogor dan Disdik Kota Bogor turut membahas penerimaan siswa didik baru (PPDB) yang rencananya akan dilakukan pada Juni mendatang.
Mohan mengungkapkan, proses PPDB masih sama seperti tahun sebelumnya, dimana masih ada jalur bagi anak-anak tenaga kesehatan (nakes) agar bisa masuk ke sekolah pilihannya.
“PPDB sudah di share tadi, kurang lebih sama dengan mekanisme pola sebelumnya, cuma kita masih minra informasi dari disdik,” pungkasnya.