BOGOR – Strategi pemenangan caleg 2024 dapat bervariasi tergantung pada kondisi politik, lingkungan sosial, serta target pemilih dari wilayah pemilihan masing-masing.
Memasuki tahun politik di 2024 mendatang, para kontestan legislatif mengatur dan menerapkan strategi politiknya. Seperti yang kini dilakukan oleh bakal calon legislatif (bacaleg) dari PDI-Perjuangan, Aprilda Dasa Pratiwi.
Bacaleg yang aktif dalam kegiatan sosial dan perempuan ini tengah bergerak “Menyapa Lima Ribu Pintu Rumah Warga” di wilayah daerah pemilihannya, di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Menurut Aprilda, menyapa jadi ajang interaksi, menyerap keluhan dan keinginan masyarakat. “Ini sudah berjalan sejak satu tahun terakhir. Silaturahmi, berinteraksi mendengar langsung curahan hati seorang ibu, perempuan pejuang rumah tangga yang ingin hidupnya lebih layak. Ya, banyak yang saya serap dari masyarakat saat turun ke wilayah, dan akan terus berlanjut hingga September mendatang,” tuturnya.
Aprilda menambahkan, selain menyerap aspirasi, yang terpenting dirinya juga menyosialisasikan kepada perempuan agar menjadi pemilih yang cerdas dalam setiap pesta politik, baik itu pilpres, pileg dan pilkada. “Karena satu suaranya menentukan nasib dan kelangsungan selama lima tahun kedepan. Maka dari itu saya mengajak menjadi pemilih yang cerdas agar suaranya tidak sia-sia,” kata Aprilda.
“Menyapa juga sebagai ajang sosialisasi program-program terkait hak-hak yang bisa didapat oleh masyarakat berpenghasilan rendah yang belum melek teknologi dan administrasi,diantaranya pendaftaran peserta baru BPJS PBI, pencetakan administrasi kependudukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Aprilda, pemerintah memang sudah mempermudah dengan digitalisasi administrasi dengan meluncurkan aplikasi berbasis smartphone, akan tetapi keterbatasan sumber daya manusia dan ketersediaan perangkat pendukung yang belum memadai juga menjadi hambatan bagi mereka yang belum menertibkan data kependudukannya.
“Ini ironis sebab banyak yang tidak tersentuh bantuan sosial, lantaran berkas kependudukannya saja tidak terupdate dan terintegrasi. Memang sudah banyak aplikasi pendukung yang bisa didownload. Tapi bagi mereka yang tinggal di wilayah pelosok dan keterbatasan perangkat juga tetap memilih manual untuk mendapatkan hak adminduknya sebagai warga negara,” jelasnya.
Aprilda berharap, gerakan _Sapa Lima Ribu Rumah Warga_ ini berdampak baik, positif, dapat diterima masyarakat Kota Bogor, khususnya di 16 kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan. “Diiringi niatan baik, dengan energi positif dan daya juang yang tinggi semoga dapat diterima oleh masyarakat,” pungkas Aprilda.