BOGOR – Selain melakukan penataan, untuk menjaga kepercayaan masyarakat, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor juga secara rutin melaksanakan tera timbangan di pasar tradisional.
Asisten Manager (Asmen) Pemberdayaan Pedagang Perumda PPJ Kota Bogor Budhi purnawijaya mengatakan, tera adalah tanda uji pada alat ukur, sementara tera ulang adalah pengujian kembali secara berkala terhadap alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) dan yang dipakai dalam perdagangan.
Menurut dia, tujuan utamanya adalah untuk melindungi pembeli dan pedagang. Program tera timbangan merupakan program rutin yang bisa di laksanakan setiap tahun.
Menurut dia, program tera timbangan, itu cukup penting karena alat ukur timbangan di pasar ini dipakai setiap hari dan seiring berjalannya waktu, maka bisa mengalami perubahan. Sehingga diperlukan tera supaya tetap stabil.
Jadi kata dia, hal tersebut untuk meningkatkan citra Pasar Tradisional melalui kebenaran dalam hal pengukuran, juga peningkatan pemahaman tentang kesadaran antara pedagang, pengguna dan pemilik UTTP.
“Dengan program tera timbangan ini, pengelola pasar membangun kepercayaan kepada masyarakat bahwa takaran timbangan di pasar-pasar tradisional memang pas,” kata Budi, Selasa 14 Maret 2023.
Dijelaskan Budhi, bahwa tera timbangan tersebut dilakukan oleh Perumda PPJ bekerjasama dengan UPTD Meteologi di bawah Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Dinkukmdagin) Kota Bogor.
Budhi menjelaskan, untuk tenaga Juru timbang bisa di lakukan secara mandiri, yang nantinya akan membantu metrrologi berupa pendataan UTTP di pasar Perumda PPJ. Artinya mampu melakukan pemeriksaan UTTP secara berkala dan ringan karena telah diikut sertakan untuk pelatihan juru timbang pada tahun 2022.
“Waktu itu yang ikut pelatihan ada 16 orang dan yang lulus ada 15 orang, jadi dalam tera timbang itu bisa ikut pengawasan, pendataan dan sebagainya,” ungkapnya.
Masih kata Budhi, dalam kegiatan tera itu meliputi tiga poin, pertama pemeriksaan, itu bisa dilakukan dari Perumda PPJ atau bisa dari Metrologi, kedua pengujian dan pembuat tera. “Jadi pengujian ini bisa di lakukan metrologi dan di awasi sama kita. Itu salah satu poin yang didapat dari pelatihan juru timbang,” tuturnya.
Trus poin ke tiga lanjut Budhi, pembuat tanda tera, hal itu diberikan setelah dilakukan pemeriksaan, pengujian dan penguatan tera. Menurutnya tanda tera itu ada dua, pertama yang dipantek seperti patri jadi paten dan kedua ada yang berupa segel.
“Tanda teranya, kalau timbangan elektronik pakai segel, kalau timbangan meja atau yang biasa pedagang pakai itu langsung dipatri,” ungkapnya.
Tera timbangan tahap pertama dilakukan di Pasar Bogor dengan jumlah total 300 pedagang karana waktunya terbatas hanya 8 hari, dan selanjutnya akan dilaksanakan di Pasar Padasuka.