BOGOR – Untuk menjaga kepercayaan konsumen, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor secara rutin melakukan tera timbangan di seluruh pasar tradisional.
Humas Pasar Pakuan Jaya Sri Karyatno mengatakan, tera adalah tanda uji pada alat ukur, sementara tera ulang adalah pengujian kembali secara berkala terhadap alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) yang dipakai dalam perdagangan.
Menurut Sri, bahwa tujuan utamanya adalah untuk melindungi pembeli dan pedagang. Program tera timbangan merupakan program rutin yang bisa di laksanakan setiap tahun oleh PD PPJ.
“Program tera timbangan ini cukup penting, karena alat ukur timbangan di pasar ini dipakai setiap hari dan seiring berjalannya waktu, maka bisa mengalami perubahan. Sehingga diperlukan tera supaya tetap stabil,” kata Sri belum lama ini.
Dia berharap, melalui kebenaran dalam hal pengukuran, maka citra pasar tradisional akan tetap terjaga, sehingga tetap dipercaya oleh masyarakat. Selain itu tujuan lainnya adalah untuk meningkatan pemahaman tentang kesadaran antara pedagang, pengguna dan pemilik UTTP.
“Dengan program tera timbangan ini, pengelola pasar membangun kepercayaan kepada masyarakat bahwa takaran timbangan di pasar-pasar tradisional memang pas,” ujarnya
Masih kata Sri, tera timbangan itu dilakukan oleh Perumda PPJ yang bekerjasama dengan UPTD Meteologi di bawah Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskopkukmdagin) Kota Bogor.
Dia juga menjelaskan, untuk tenaga Juru timbang, PD PPJ bisa melakukan secara mandiri, yang nantinya akan membantu metrologi berupa pendataan UTTP, sebab di PPJ ada beberapa orang yang telah ikut pelatihan.
“Waktu itu yang ikut pelatihan ada 16 orang dan yang lulus ada 15 orang, jadi dalam tera timbang itu bisa ikut pengawasan, pendataan dan sebagainya,” tuturnya.
Seperti diketahui, bahwa dalam kegiatan tera itu meliputi tiga poin, pertama pemeriksaan, itu bisa dilakukan dari Perumda PPJ atau bisa dari Metrologi, kedua pengujian dan pembuat tera.
“Jadi pengujian ini bisa di lakukan metrologi dan di awasi sama kita. Itu salah satu poin yang didapat dari pelatihan juru timbang,” tuturnya.
Trus poin ke tiga lanjutnya, pembuat tanda tera, hal itu diberikan setelah dilakukan pemeriksaan, pengujian dan penguatan tera. Dijelaskannya, bahwa tanda tera itu ada dua, pertama yang dipantek seperti patri jadi paten dan kedua ada yang berupa segel.
“Tanda teranya, kalau timbangan elektronik pakai segel, kalau timbangan meja atau yang biasa pedagang pakai itu langsung dipatri,” tandas dia.