BOGOR – Anggota DPR RI, Endang Setyawati Thohari, mendorong adanya inovasi kuliner lokal untuk menarik minat generasi muda Indonesia yang kini lebih tertarik dengan makanan impor, seperti ramen dan kuliner Korea yang sedang tren. Hal itu ia sampaikan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada puluhan pelaku UKM dan Kelompok Tani di Kota Bogor dan kelompok binaan bertajuk “Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Pertanian Perkotaan di Kota Bogor” pada Sabtu (23/11/2024) siang.
Ia menyoroti kecenderungan anak muda yang lebih suka mengonsumsi makanan luar negeri dan kurang mengenal potensi kuliner lokal yang kaya akan gizi.
Menurut Endang, bahan baku seperti gandum untuk membuat mie sebagian besar diimpor dan dikenakan pajak rendah. Hal ini, katanya, berpotensi menekan produk lokal karena minimnya inovasi dan promosi yang membuat kuliner asli Indonesia tergeser.
“Contohnya mendoan dari Purwokerto, sekarang dikenal luas tapi disangka dari Jepang. Ini terjadi karena brand image kita tidak disosialisasikan dengan baik,” ujar Endang.
Endang yang kini duduk di Komisi IV DPR RI itu menekankan pentingnya political will dan grand strategy dari para pelaku ekonomi kreatif untuk memperkuat merek kuliner lokal di pasar domestik.
Menurut Endang, penerapan UUD 1945 Pasal 33 harus diperkuat dalam upaya mendukung industri lokal dan kemandirian ekonomi. Ia juga menyoroti pentingnya pelatihan teknis (Bimtek) untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sektor kuliner lokal agar mampu menghasilkan produk yang higienis dan berkualitas.