Barayanews.co.id – Seekor Elang alap jambul berhasil diselamatkan tim Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Halimun Salak. Hewan dilindungi ini ditemukan terjatuh di lokasi banjir bandang, Kampung Cigowong Sebrang, Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Dokter Pusat Rehabilitasi raptor Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di PSSEJ, Drh. Septi DC mengatakan burung tersebut diperkirakan jatuh dari sarangnya disekitar sungai Cidurian.
“Burung tersebut ditemukan di sekitar Sungai Cidurian, diperkirakan terjatuh dari sarangnya,” katanya
Setelah terjatuh dari pohon akibat diterjang angin kencang dan hujan deras, kata Septi, burung dengan nama latin Accipiter Trivirgatus ini diserang anjing, sehingga mengalami luka di bagian sayap.
“Disinyalir burung itu terjatuh dari sarang bersamaan saat wilayah itu diterjang banjir bandang. Kan, waktu itu juga angin kencang dan hujan deras,” kata dia.
Beruntung, ada warga yang mengetahui kejadian tersebut, sehingga hewan langka dan dilindungi ini berhasil diselamatkan.
“Setelah menerima laporan dari warga, petugas Tanahalisa langsung mendatangi lokasi dan mengevakuasi seekor elang itu,” ujar Septi.
Setelah dilakukan pemeriksaan pertama oleh dokter hewan, burung pemakan kadal, mamalia kecil, katak, serangga besar ini kemudian dibawa ke PSSEJ Gunung Halimun untuk direhabilitasi di Loji, Kota Bogor.
“Kalau keadaannya sudah membaik akan dilepasliarkan kembali ke habitatnya di daerah asal burung itu ditemukan,” ucap Septi.
Secara global, elang alap jambul terdapat 11 sub-spesies dengan pesebaran berbeda yang meliputi Asia Selatan, Asia Tenggara, Filipina, dan Sunda Besar.
Liputan 6 merilis, tidak jarang ditemukan di hutan dataran rendah Sumatera, termasuk Nias dan Kalimantan serta Kepulauan Natuna.
Di Bali dan Jawa dulu tersebar luas di hutan dataran rendah dan perbukitan, tetapi sekarang langka. Termasuk di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak pun keberadaannya terancam punah akibat perburuan liar.
“Di kawasan TNGHS memang habitat raptor, tapi saya belum punya data berapa jumlah populasi Elang Alap Jambul di kawasan itu,” ujar Septi.