Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • 91 Paket Pengadaan Tuntas Ditenderkan, Pemkot Bogor Kebut Persiapan Proyek 2026
    • Perkuat Percepatan Penurunan Angka Stunting, Pemkot Luncurkan “Bogor Besti”
    • Denny Mulyadi Ajak Para Guru Kenang Jasa Para Pahlawan Bidang Pendidikan
    • Pemkot Pastikan Semua Layanan SPBU di Kota Bogor Tidak Tercampur Air
    • Wali Kota Bogor Tindaklanjuti Keluhan Warga Soal Kemacetan Akibat Parkir Liar dan PKL di Sempur
    • Dedie Rachim Berikan Apresiasi Penghargaan dalam Gebyar Pajak Daerah Tahun 2025
    • Jumat Sehat Bersama Wartawan
    • BRI Bogor Pajajaran Salurkan Bantuan Tenda dan Kursi untuk Warga Desa Cilember
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Trans Pakuan Bogor - Cibubur » Bus Tanpa Ngetem, Langsung Terkoneksi LRT
    Kota Bogor

    Bus Tanpa Ngetem, Langsung Terkoneksi LRT

    28 Agustus 20235 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tak pernah lelah berikhtiar memudahkan warganya untuk beraktifitas. Terbaru, Pemkot Bogor membuka trayek baru, Trans Pakuan Bogor – Cibubur (Halte Trans Jakarta di Cibubur Junction). Layanan angkutan darat ini, membuat warga Bogor memiliki banyak pilihan menuju ibu kota negara.

    Iwan Setiawan (42) begitu sumringah menaikkan bus Trans Pakuan Bogor – Cibubur. Warga Kelurahan Sukasari ini tak perlu lagi ke Ciawi untuk berangkat kerja ke Jakarta. Saat ini, dirinya sudah bisa naik bus Trans Pakuan dari halte Cidangiang, Baranangsiang. “Saya lebih dekat ke Baranangsiang dan merasakan manfaat trayek baru ini,’’ kata Iwan.

    Dari Cibubur, dirinya melanjutkan perjalanan ke pusat kota dengan menggunakan Trans Jakarta. Selain terintegrasi dengan Trans Jakarta, dirinya juga dapat memilih moda transportasi Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu (LRT). “Intinya trayek baru ini memudahkan warga Kota Bogor dan tidak macet lagi menuju Jakarta bila sudah naik LRT di Cibubur,’’ tegasnya.

    Bus Trans Pakuan Bogor – Cibubur ini berangkatkan dari Halte Cidangiang, Baranangsiang dan Terminal Bubulak, pada pukul 5.30, 7.30, dan 18.00 WIB.

    Sementara dari Cibubur ke Halte Cidangiang, Baranangsiang, dan Bubulak berangkat pukul 6.30, 17.00 dan 19.00 WIB. Karena masih uji coba, jadwal tersebut masih berubah sewaktu-waktu berdasarkan evaluasi harian dari manajemen Trans Pakuan. Sedangkan untuk tarif Bus Trans Pakuan selama masa uji coba ini masih sangat terjangkau yakni sebesar Rp15 ribu. Pembayaran dapat dilakukan melalui QRIS BJB.

    Sedangkan kapasitas bus ini 40 orang dengan rincian 20 duduk dan 20 berdiri. Penetapan tiga jam keberangkatan tersebut disesuaikan dengan segmen yang menjadi targetnya, yakni pekerja asal Bogor yang bekerja di Jakarta.

    Terdapat dua armada selama masa uji coba ini yakni satu armada melayani perjalanan Terminal Baranangsiang – Cibubur (Halte Trans Jakarta di Cibubur Junction) dan Terminal Bubulak – Cibubur.

    Selama masa uji coba sejak 24 Juli hingga 4 Agustus 2023, keluhan mahalnya tarif bus Bogor – Cibubur langsung mendapat respon dari Wali Kota Bogor, Bima Arya. Saat ini, Pemkot akan membicarakan kembali soal tarif tersebut, bersama pihak-pihak terkait, yakni Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan PT Trans Jakarta.

    “Pasti akan kami bicarakan lagi dengan mereka, agar kerja sama itu juga bisa ikut memberikan subsidi ke pelanggan,” janji Bima Arya.

    Bus Trans Pakuan jurusan Cibubur yang menjadi feeder LRT, masih pada masa uji coba. Perumda Trans Pakuan Bogor memperpanjang uji coba Bus tersebut hingga tanggal 18 Agustus 2023.

    Hal itu lantaran, hasil uji coba selama dua pekan lalu belum menunjukkan hasil yang maksimal. Jumlah penumpang bus yang diperuntukan bagi pekerja asal Kota Bogor, belum sesuai harapannya. Sebab selama uji coba, jumlah penumpang hanya tembus di angka 134 orang.

    Bima Arya melihat sepinya peminat, disebabkan unit Bus Trans Pakuan masih terbatas dan masih di masa uji coba. “Kami evaluasi dan sosialisasikan terus. Sementara untuk hasil uji coba saat ini belum bisa jadi ukuran. Mungkin konektifitasnya belum maksimal. Tapi ini harus kami evaluasi,” tuturnya.

    Sementara itu, Direktur Perumda Trans Pakuan Rachma Nissa Fadliya membenarkan bahwa hasil uji coba selama dua pekan lalu, belum menunjukkan hasil yang maksimal. Jumlah penumpang bus yang diperuntukan bagi pekerja asal Kota Bogor tersebut belum sesuai harapannya. “Jadi masa uji coba kami perpanjang dua pekan lagi, hingga 18 Agustus,” katanya saat dikonfirmasi.

    Pihaknya menyebut, akan berusaha kembali meningkatkan sosialisasi untuk menambah jumlah penumpang bus tersebut. Sedangkan untuk tarif yang diberlakukan masih sama dengan masa uji coba sebelumnya yakni Rp15 ribu.

    Di tempat terpisah, Pengamat Transportasi dan Tata Kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, sistem business to business (b to b) yang dibuat dalam perjanjian kerja sama Bus Trans Pakuan, membuat moda transportasi ini tanpa subsidi, berbeda dengan pelayanan lain.

    Ia menjelaskan, tarif yang ditetapkan berdasarkan modal share dan diperhitungkan berdasarkan biaya operasionalnya. Pendekatan yang dilakukan pun, yakni investasi. Berbeda dengan Biskita Transpakuan yang mendapatkan Public Service Obligation (PSO), atau Kewajiban Pelayanan Publik dari Kementerian Perhubungan. Sehingga tarifnya lebih murah.

    “Hal ini membuat Bus Trans Pakuan bersifat pilihan. Siapa yang membutuhkan silahkan. Misalnya jenuh dengan kemacetan bisa memilih bus ini terlebih tarif tol ke depan akan ada kenaikan,” kata Yayat.

    Yayat berpendapat, kehadiran Bus Trans Pakuan berfungsi membangun koneksi antara warga Kota Bogor dengan operasional LRT. Moda ini menjadi transisi selama LRT belum sampai ke Bogor. Sehingga pelayanan bus ini tidak dilihat dari sisi jarak, melainkan ketepatan waktu.

    “Dibanding moda bus lain ini tanpa ngetem sehingga bisa menjadi nilai tambah dan memberikan kenyamanan. Lebih teratur dan lebih bagus. Jadi kembali lagi ke penumpang,” tutur dia.

    Menurutnya, Bus Trans Pakuan memiliki kemungkinan mendapat subsidi, apabila pemerintah DKI Jakarta atau Pemkot Bogor berminat mengeluarkan kebijakan, untuk memfasilitasi angkutan yang menuju wilayahnya atau sekitarnya. Namun hal itu juga membutuhkan persetujuan dari DPRD Provinsi DKI Jakarta.

    Subsidi juga bisa diberikan Pemkot Bogor, apabila sudah menetapkan Peraturan Daerah Transportasi yang menyebut, terdapat PSO bagi layanan umum. Sehingga bisa mendapat tarif yang lebih terjangkau.

    Karena sifatnya yang pilihan, Yayat memandang pengembangan pada Bus Trans Pakuan, bisa membuat moda transportasi ini lebih baik. Misalnya dengan membuat rute yang bisa dimanfaatkan warga Bogor, untuk berlibur di akhir pekan ke Jakarta.

    Di samping itu, ia juga melihat kehadiran Bus Trans Pakuan bisa membangun hubungan baru, antara Bogor dan Cibubur, yang selama ini biasanya ditempuh dengan kendaraan pribadi.

    Bima Arya Pemkot Bogor Rachma Nissa Fadliya
    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Pasar Induk Kemang

    Tinjau Pasar Tekum, Wali Kota Bogor Dialog Bersama Pedagang dan Pengunjung

    12 Oktober 2023
    Evaluasi

    Sosialisasi Indeks Kualitas Kebijakan, Dedie Rachim Harap Hasilkan Kebijakan Berkualitas

    6 Juli 2023
    Kesehatan

    Ini Jumlah Pasien yang Dirawat di RS Lapangan

    25 Januari 2021
    Kota Bogor

    Begini Persiapan Pasar di Kota Bogor, Sebelum Dikunjungi Presiden Jokowi

    22 April 2022
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Trending
    Ekonomi

    Gelar Rapat Gabungan, Komisi II Urai Benang Kusut Perumda Trans Pakuan

    1 April 2022

    BOGOR – Komisi II DPRD Kota Bogor menggelar rapat kerja gabungan dengan Perumda Trans Pakuan,…

    Ekonomi

    Bahas PP-APBD, Komisi I DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Maksimalkan Anggaran Kelurahan

    27 Juli 2022

    BOGOR – Selama sepekan, DPRD Kota Bogor telah melakukan pembahasan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja…

    Bogor

    Ekspor Produk Kota Bogor Sudah Capai 78 Juta US Dollar

    22 September 2022

    Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim memberikan arahan kepada para pelaku usaha ekspor (eksportir)…

    Daerah

    Endang Setyawati Thohari Dorong Generasi Muda Cintai Kuliner Lokal dan Berdayakan UMKM

    23 November 2024

    BOGOR – Anggota DPR RI, Endang Setyawati Thohari, mendorong adanya inovasi kuliner lokal untuk menarik…

    Daerah

    Pelatihan untuk Pengawas Koperasi Merah Putih, Dedie Rachim: Koperasi Harus Maju dan Berjalan Bersama

    28 Oktober 2025

    BOGOR – Dalam rangka memperkuat peran strategis pengawas dalam mewujudkan tata kelola koperasi yang akuntabel…

    Ekonomi

    Direksi Baru Tirta Pakuan Geber Kepuasan Pelanggan

    2 Desember 2020

    Barayanews.co.id – Setelah menjalani serangkaian proses seleksi calon Direksi Perumda Tirta Pakuan, Wali Kota Bogor,…

    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    Laman Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Syarat Karya Tulis
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

     

    Memuat Komentar...
     

    Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.