BOGOR – Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bogor, mendeklarasikan Kelurahan Lengkap sekaligus melaunching inovasi aplikasi layanan pertanahan Bogor bertransformasi (Botrans) menuju Digitalisasi Office (DILO) di Kantor Pertanahan ATR/BPN Kota Bogor, Rabu (5/5/2021).
Kepala BPN Kota Bogor, Erry Juliani Pasoreh dalam sambutannya menuturkan, deklarasi dan launching yang dilakukan dalam rangka mewujudkan visi misi Kementerian Agraria / Badan Pertanahan Nasional. Inovasi yang dilaunching BPN Kota Bogor diberi nama Bogor Bertransformasi (Botrans) menuju Digitalisasi Office (DILO).
“Botrans merupakan Inovasi aplikasi layanan pertanahan secara digital yang mana pelayanannya menggantikan semua layanan pertanahan di level warkah analog berganti secara digital,” katanya.
Dalam aplikasi tersebut kata Erry, ada lima layanan digital yang disediakan BPN Kota Bogor, diantaranya mulai dari pendaftaran secara digital, pendataan elektronik, pengecekan royal zona nilai tambah, surat keterangan pendaftaran tanah (SKPT) hingga Sistem Informasi Produk Selesai (Siserla).
Dengan deklarasi Kelurahan Lengkap, BPN Kota Bogor tengah berupaya membangun Kota Lengkap, dimana seluruh tanah di Kota Bogor sudah terdaftar, terpetakan valid sesuai kondisi senyatanya di lapangan.
“Dengan Kelurahan Lengkap ada dampak positif bagi satu kota, diantaranya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, meningkatkan indeks kemudahan berusaha, tertib administrasi aset pemda, bisa untuk membangun one map policy dan untuk meningkat PAD melalui penerimaan PBB-P2 dan BPHTB serta untuk perencanaan pembangunan,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Bogor, Bima Arya secara simbolis menerima peta kelurahan lengkap mewakili 34 kelurahan yang masuk dalam Kelurahan Lengkap.
Apresiasi disampaikannya kepada BPN Kota Bogor atas peluncuran inovasi dalam memudahkan pelayanan warga di bidang pertanahan.
Dengan inovasi tersebut Bima Arya menilai, BPN Kota Bogor sudah selaras dan nyambung dengan passion Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang fokus mewujudkan Smart City (Kota Cerdas).
“Bergerak ke arah kepemimpinan berbasis digital (digital leadership) agar transparans, efektif dan efisien sehingga pelayanan publik dinilai terbaik,” tuturnya.
Menurut dia, melakukan pemetaan, pendataan dan pengadministrasian tanah itu bukan hal yang mudah. Sebab, banyak persoalan yang muncul, mulai dari aspek sosial, berhadapan dengan hukum, masalah administratif dan yang lainnya.
“Jika hari ini BPN Kota Bogor sudah berani deklarasi, ada 34 Kelurahan Lengkap itu berarti lbu Erry Juliani Pasoreh dan jajaran luar biasa,” kata Bima Arya.
Bima Arya juga menyinggung program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Selain memberikan kepastian hukum, PTSL memiliki banyak dampak positif, diantaranya mampu meminimalisir konflik sosial warga dan memberi kemudahan berkoordinasi dalam perencanaan pembangunan kegiatan-kegiatan.
“Namun di era saat ini yang sangat relevan adalah dalam konteks economic recovery dan economic rebound,” jelasnya.
Artinya lanjut Bima Arya, hal tersebut mampu memperbaiki akses dari warga kepada sumber-sumber ekonomi, diantaranya tanah yang memiliki sertifikat secara sah dan jelas yang dapat dijadikan agunan dan lain-lain serta lahannya pun dapat digunakan secara sah.
Sehingga mampu menggulirkan kegiatan-kegiatan ekonomi, pemanfaatan lahan, bekerjasama, akses modal dan sebagainya.
Untuk kelurahan yang belum masuk peta Kelurahan Lengkap, Bima Arya berharap agar tahun depan semuanya siap dan segera mengikutinya.
Selain Bima Arya, turut dihadiri Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, Irjen Kementerian ATR/BPN, Sunraizal dan Dirjen Survei – Pemetaan Tanah dan Ruang Kementerian ATR/BPN, Adi Darmawan serta perwakilan dari 34 kelurahan.