Wali Kota Bogor Bima Arya turut mengantarkan jenazah Kepala Kejaksaan Negeri Bogor Sekti Anggraini ke peristirahatan terakhirnya di TPU Dreded, Bogor Selatan, Kota Bogor, Sabtu (7/1/2023).
Kajari yang dilantik pada 9 Agustus 2021 lalu ini menghembuskan nafas terakhirnya Jumat, 6 Januari 2023 pada jam 23.00 WIB di tengah perjuangan melawan penyakit yang dideritanya di ruang perawatan RSUD Kota Bogor.
Bima Arya mengatakan, almarhumah merupakan sosok yang sangat tulus dalam mengabdikan diri dan selalu mengutamakan kemaslahatan warga di atas segalanya.
“Telah berpulang ke rahmatullah sahabat kami, kolega kami, teman seperjuangan kami, abdi negara yang lurus, korps adhyaksa yang tulus, yang sampai detik-detik terakhir hidupnya dibaktikan untuk kebaikan,” ungkap Bima dalam prosesi pemakaman.
Bima menambahkan, ada tiga hal yang selalu diingat oleh dirinya terkait apa yang selalu disampaikan almarhumah Sekti Anggraini.
“Pertama adalah ikhtiar yang tidak pernah berhenti untuk menyelamatkan uang negara. Kedua, ikhtiar yang maksimalkan untuk menyelamatkan orang-orang baik agar tidak dizalimi orang-orang tidak baik. Ketiga adalah ikhtiar yang tidak pernah henti dari almarhumah sebagai warga Kota Bogor yang ditugaskan di Bogor untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Bogor,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya juga meminta izin kepada pihak keluarga untuk membacakan penggalan pesan melalui WhatsApp (WA) yang diiterima Bima Arya 3 hari sebelum almarhumah Sekti Anggraini mengehembuskan nafas terakhir.
Berikut isi pesan tersebut:
“Assalamualaikum Pak Bima, mohon maaf sebenarnya sudah lama ingin kontak. Tapi sikon saya tidak memungkinkan. Sudah 16 hari saya dirawat di RSUD dan 3 bulan saya kendalikan pekerjaan dari rumah melalui zoom, WA dan telepon. Memanggil ke rumah dinas adik-adik saya di kantor setiap saat.
Saya ingin sampaikan janji saya awal tahun dulu kalau saya ingin bantu optimal. Tanggung jawab moral sebagai warga Bogor 22 tahun lamanya membuat saya semangat 45. Mumpung tugas di kota saya sendiri.
Saya laporkan semua pekerjaan beres dengan baik. Terutama prioritas seperti Masjid Agung dan Perpustakaan. Ayo bapak selesaikan PR, tinggal pasar, jembatan, masjid jilid II, sekolah satu atap dan RSUD jilid II.
Saya mau bantu, semoga Allah memberikan kekuatan kepada saya untuk sehat. Jalankan amanah di tengah perjuangan saya melawan cancer. Saya mungkin sedikit dari orang yang tidak mau punya kepentingan lain kepada Pak Bima. Saya hanya ibu rumah tangga yang kebetulan dapat tugas amanah lain.
Saya hanya ingin jalani sisa umur saya yang mungkin tidak akan lama dengan kebaikan saya. Saya butuh 3 hari konsep WA ini dengan saya bicara pelan-pelan, suami yang mengetik karena saya masih mampu baca WA saja. Tidak mampu menulis dengan rapi, dengan infus yang ditumpuk di kanan dan selang cairan dari badan sebelah kiri.
Mohon doanya selalu Pak Wali. Semoga saya diberikan kekuatan Allah untuk berjuang lagi. Jadi sedih saya. Makasih ya. Wassalamualaikum Wr. Wb.”
Usai membacakan pesan itu dengan naga bergetar, Bima Arya menyatakan siap meneruskan ikhtiar yang dipesankan almarhumah.
“Insya Allah kami terus berikhtiar untuk melanjutkan apa yang dititipkan oleh almarhumah kepada kami semua Forkopimda. Insya Allah husnul khotimah. Kami semua bersaksi bahwa ibu sekti adalah orang baik, orang lurus dan tulus yang berjuang sampai detik terakhir demi kemaslahatan warga Kota Bogor dan kebaikan semua,” kata Bima.