Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian bersama Si RuBo, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dody Ahdiat dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Sujatmiko Baliarto membuka kegiatan Alat Permainan Edukatif dan Lomba Permainan Tradisional bagi pengajar Pos PAUD di enam kecamatan di Kota Bogor, yang dilaksanakan di Lapangan Semi Indoor Basket, Gor Pajajaran, Rabu (14/6/2023).
Kehadiran si RuBo dalam kegiatan ini juga sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi keberadaan maskot Kota Bogor yang memiliki lima pemaknaan yang ada pada tubuh RuBo.
Tanduk RuBo menyimbolkan kujang yang menjadi senjata khas Kota Bogor, Wajah Rubo yang periang menggambarkan sifat warga Kota Bogor yang ‘someah hade ka semah’ atau ramah. Simbol hati berwarna hijau di dahi RuBo menjadi identitas unik hewan rusa totol dan juga melambangkan cinta, 9 totol putih di badan RuBo menjadi simbol filosofi Tepas Lawang Salapan Dasakerta.
“Ini harus menjadi pengetahuan untuk kita semua. RuBo ini bukan simbol Bogor. Karena lambang Kota Bogor itu adalah lambang Kota Bogor. Kalau simbol itu adalah Kujang dan RuBo adalah maskot. Jadi kita punya lambang, kita punya simbol dan kita punya maskot,” kata Yane.
kegiatan Alat Permainan Edukatif dan Lomba Permainan Tradisional bagi pengajar Pos PAUD di enam kecamatan di Kota Bogor ini kata Yane, merupakan kegiatan yang luar biasa.
Setiap negara memiliki alat permainan tradisional yang juga menjadi identitas setiap negara.
“Jadi dengan kegiatan ini kita sama-sama turut melestarikan dengan mengikuti kegiatan perlombaan yang juga sebagai wujud dari rasa cinta terhadap tanah air,” jelasnya.
Selain sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air. Alat permainan edukatif tradisional ini juga bisa mengasah motorik anak dan bisa mudah digunakan dan dibuat menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.
Kepala DP3A Kota Bogor, Dody Ahdiat mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh TPP PKK bekerjasama dengan DP3A yang menjadi poin penting untuk terus dilaksanakan keberlanjutannya.
“Sehingga anak-anak Kota Bogor yang berada pada usia dini ini tidak lagi berorientasi pada gadget dengan kita menggalakan lagi alat permainan edukasi dan tradisional yang sebetulnya murah dan banyak dilingkungan kita,” katanya.
Dengan adanya kegiatan ini lanjut Dody, ke depan para pengajar Pos PAUD bisa menjadi agen-agen dalam edukasi dan sosialisasi alat permainan edukatif tradisional.
“Sehingga yang kami harapkan dari pemerintah kepada PKK dan pengajar PAUD dalam mengajarkan anak tidak hanya mengandalkan alat-alat konvensional dari pabrikasi, tapi bisa berkreasi menggunakan alat tradisional itu. Perlu digalakkan karena secara filosofi permainan tradisional ini mengandalkan kekuatan fisik, kekompakan persaudaraan dan sebagainya,” ujarnya.
Ketua Panitia, Ani Sumira Agung mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program unggulan Tim PKK Pusat dari hasil Rakernas ke 9 tahun 2021 dan tentang Gladi Pelangi dan Program Kerja Pokja 2 Tim PKK Kota Bogor tahun 2023 tentang pembinaan alat permainan edukatif.
“Menyosialisasikan APE dan tradisional ini juga menumbuh kembangkan rasa cinta tanah air, menciptakan situasi bermain sambil belajar yang menyenangkan bagi anak, mengembangkan motorik anak, memberikan kesempatan anak berkomunikasi dan kerja sama tim,” katanya.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan semua kader mampu memahami kedudukan APE tradisional dalam pembelajaran anak usia dini dan dapat dijadikan media pembelajaran yang sangat cocok dengan menggunakan lingkungan alam sekitarnya dengan membantu anak dan orangtua atau pendidik untuk membantu menyampaikan pesan pembelajaran yang bermakna.