BOGOR – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Atty Somaddikarya meradang pasca pencopotan bendera partai yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) beberapa waktu lalu di sejumlah titik.
Padahal pemasangan bendera tersebut dalam rangka perayaan HUT PDI Perjuangan ke-50.
“Saya tidak terima dengan alasan apapun atas pencopotan bendera PDI Perjuangan, tindakan yang kurang bersahabat dan tidak adanya komunikasi dan konfirmasi. Kita pasang dalam perayaan HUT partai,” kata Atty.
Politisi yang akrab disapa Ceu Atty itu mengungkapkan, pencopotan serupa juga pernah terjadi beberapa kali kepada partai berlogo banteng tersebut. “Tahun kemarin spanduk ucapan natal untuk saudara-saudara umat kristiani juga dicopot yang akhirnya menimbulkan salah paham, sekarang perayaan HUT ke 50 thn dicopot dengan alasan tidak ada pemberitahuan,” ujarnya.
“Jika dasar alasan surat sebagai administrasi untuk dilengkapi tinggal diingatkan,” tambahnya.
Atty menuturkan sebagai bentuk keadilan, ia meminta agar Satpol PP mencopot semua bendera partai lain. “Jika alasannya surat-menyurat apakah partai lain sudah menjalankannya prosedur administrasinya sebagai pemberitahuan kepada Kesbangpol – Pol PP,” tutur Atty.
Lebih lanjut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan, pencopotan bendera tanpa konfirmasi dan pemberitahuan atau teguran adalah sebuah kesalahan yang sama. “Jangan anggap pencopotan bendera kebesaran PDI Perjuangan dan simbol sebuah partai dicopot hanya dengan alasan yang tidak terlau besar dan rumit untuk dibuat, stop alasan basa-basi yang tidak mendasar,” katanya.
Ia menambahkan, seharusnya Satpol PP paham bahwa orang No.1 di Kota Bogor sama-sama lahir dari rahim partai politik. “Harusnya ada kerja sama dan jika benar dugaan atas perintah Bima Arya sebagai kepala daerah adalah perintah diluar batas etika sebagai elite partai,” tegas dia.
“Sebaiknya kita sama-sama menjaga kondusifitas Kota Bogor bukan sebaliknya membuat kecurigaan sebagai aksi sabotase, jangan sampai PDI Perjuangan memiliki asumsi terlalu jauh mengingat tahun ini adalah tahun politik, ada waktunya bertanding dan bersanding di arena politik 2024,”