BOGOR – Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya mengungkapkan keprihatinannya kepada masyarakat di bulan Ramadhan tahun ini. Ia menganggap masyarakat merasakan tekanan ekonomi yang cukup berat akibat kenaikan harga kebutuhan pokok. Situasi ini membuat sebagian besar masyarakat merasa terjepit dalam kesulitan ekonomi, di mana penghasilan yang diperoleh tidak sebanding dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan. Hal ini terutama dirasakan oleh masyarakat di lapisan ekonomi bawah.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan daya beli yang menunjukkan penurunan juga berdampak pada pelaku usaha kecil di Kota Bogor. Transaksi jual-beli menjadi lesu, terutama di sekitar Plaza Bogor dan pasar tradisional Kota Bogor.
“Harga bahan pokok yang cenderung naik berdampak pada lesunya aktivitas jual-beli. Ini membuat saya prihatin sebab memasuki idul fitri kebutuhan masyarakat bertambah,” tuturnya.
Seperti diketahui, Gedung Plaza Bogor yang terlihat sepi tanpa aktivitas merupakan gambaran dari kondisi sulit yang dialami oleh para pelaku usaha.
Ia menambahkan, banyak di antara mereka terpaksa meninggalkan usahanya karena adanya rencana pembangunan yang diduga lebih mengutamakan kepentingan pihak-pihak tertentu daripada memberikan perlindungan kepada pelaku usaha kecil, yang sebagian besar adalah warga Kota Bogor yang sudah lama berdagang di lokasi tersebut.
Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlangsungan usaha kecil di Kota Bogor serta memunculkan pertanyaan tentang kesetaraan perlakuan dari pemerintah terhadap pelaku usaha kecil dan kepentingan ekonomi lokal.
Ia mengatakan, Plaza dan pasar Bogor harus tetap berfungsi sebagai pasar tradisional yang modern. “Harus tetap tradisional, jangan diubah hanya pada kepentingan yang bersifat mengisi kantong oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dengan mengubah lokasi tersebut. Jangan sampai tidak ada manfaatnya bagi masyarakat kecil sebagai pelaku usaha di Kota Bogor,” jelas Atty.
Ia berharap dan mendesak Pemerintah Kota Bogor untuk mengambil langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini dan melindungi para pelaku usaha kecil agar tetap dapat bertahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
“Seharusnya ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah pelik seperti ini,” katanya.
“Sebab pelaku usaha kecil harus tetap bertahan ditengah gempuran sulitnya perekonomian,” pungkas Atty.