BOGOR – Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) yang diperingati setiap tanggal 9 Desember setiap tahunnya menyisakan berbagai opini dari berbagai kalangan, baik itu lembaga, komunitas, aktivis tak terkecuali masyarakat.
Tahun ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar peringatan tersebut di lima wilayah. Salah satunya di Gedung KPK yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Sementara empat wilayah lain di Indonesia digelar di Kendari, Banjarmasin, Pekanbaru, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat bisa mengikuti acara ini secara daring melalui akun YouTube resmi KPK.
Plt Deputi Koordinasi dan Supervisi KPK Yudhiawan Wibisono dalam keterangan pers di beberapa media elektronik menyebut pihaknya ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk fokus pada cita-cita membangun Indonesia bebas dari perilaku korupsi
“Kami ingin mengajak semua masyarakat, kementerian atau lembaga, dan swasta bersama-sama memperingati Hari Anti-Korupsi Sedunia untuk terus mengingatkan pada cita-cita kita membangun Indonesia yang bebas dari korupsi melalui peran kita masing-masing,” kata Yudhiawan.
Dengan mengusung tema ‘Satu Padu Bangun Budaya Antikorupsi’. KPK berharap tema itu bisa membakar semangat antikorupsi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia.
“KPK ingin mendorong seluruh kementerian atau lembaga, pemda, dan seluruh elemen masyarakat sama-sama menyelenggarakan rangkaian kegiatan Hakordia 2021,” kata Yudhi.
Hal senada diungkap salah satu aktivis sosial dan perempuan di Kota Bogor, Aprilda Dasa Pratiwi, menurutnya perilaku atau tindakan anti korupsi bukan hanya tergiur karena jumlah uang, tetapi juga membiasakan sekecil apapun kesempatan untuk mendapatkan sebuah keuntungan dari jalan dan cara yang salah.
“Jadi hati pikiran harus bersih, membiasakan amanah dalam bekerja apapun pekerjaannya,” tuturnya.
“Kita sebagai masyarakat, dan saya tujukan khususnya perempuan agar melek informasi, sadar akan hukum. Tema Hari Anti-Korupsi kali ini KPK mengusung tema yang brilian dengan maksud agar masyarakat Indonesia fokus pada satu tujuan membangun Indonesia dengan Budaya Anti-Korupsi,” beber dia.
Ketua Yayasan Cipta Dasa Pratiwi itu mengatakan peringatan Hakordia ini juga bertujuan untuk menyoroti hak dan tanggung jawab baik sebagai eksekutif, legislatif, yudikatif dan seluruh masyarakat pada umumnya.
Salah satu pegiat gerakan menabung di Kota Bogor ini juga berpesan kepada seluruh perempuan Kota Bogor khususnya untuk menjadi perempuan mandiri dan mengharamkan segala bentuk perilaku korupsi.
“Perempuan Jawa Barat dikenal perempuan pandaringan, jadi harus mandiri dan jangan sampai melakukan hal-hal berbau korupsi, sekecil apapun itu, sesulit apapun itu. Ingat perjuangan selalu membuahkan hasil,” pungkas Aprilda.