BOGOR – Rapat Dewan Pengurus SEAMEO Biotrop ke-60 diselenggarakan di SEAMEO Biotrop, Kota Bogor, Jawa Barat, pada 5-6 Oktober 2022. Dua anggota Dewan Pembina dari 11 negara anggota SEAMEO dan perwakilan dari sekretariat SEAMEO menghadiri pertemuan ini.
Sidang tahunan dewan pembina SEAMEO secara resmi dibuka oleh Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anang Ristanto.
Sidang dewan pembina SEAMEO merupakan agenda setiap tahun untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai dan merumuskan rencana aksi untuk tahun berikutnya dari setiap SEAMEO Center.
Direktur SEAMEO Biotrop Zulhamsyah Imran dalam sambutannya menekankan urgensi transformasi pendidikan sangat penting bagi generasi mendatang dalam mencapai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja di dunia bisnis dan industri, yang telah sampai pada Industy 4.0 dan Society 5.0 negara-negara anggota SEAMEO dalam transformasi pendidikan.
“SEAMEO Biotrop baru saja menyelesaikan Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-10 tahun ini dan bertransisi ke Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-11 yang akan disetujui dalam sidang tersebut,” ungkapnya.
Di dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-11, SEAMEO Biotrop memiliki visi baru, yaitu menjadi pusat terkemuka untuk pengelolaan keanekaragaman hayati berkelanjutan di Asia Tenggara. Visi baru tersebut mengusung tagline Menyelamatkan Keanekaragaman Hayati dari Pegunungan ke Lautan.
Dikatakan, SEAMEO Biotrop fokus pada tiga program thrust, yaitu restorasi dan konservasi ekosistem yang unik dan terdegradasi, pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati, bioenergi, bioteknologi, dan ketahanan pangan secara bijaksana serta memperkuat ketahanan ekosistem terhadap perubahan iklim global.
Ketiga program tersebut dijabarkan menjadi tujuh plus satu program unggulan dan disempurnakan dengan implementasi program 10B dan strategi SEA-BID.
“Strategi SEA-BID meliputi penguatan, pemberdayaan, percepatan, pembangunan, peningkatan dan pengembangan upaya menuju konservasi keanekaragaman hayati,” kata Zulhamsyah.
Dalam agenda sidang dewan pembina, SEAMEO Biotrop melakukan soft launching program Agro-Eco-Edu Tourism dalam bentuk video yang akan ditampilkan di akhir acara pembukaan.
Program Agro-Eco-Edu Tourism atau Agroekoeduwisata merupakan bentuk pariwisata yang memadukan bentang alam (ekosistem) dan pendidikan berbasis pertanian sebagai daya tarik atau destinasi bagi wisatawan dan pengunjung.
“Ini dirancang untuk menyatukan unsur-unsur ekosistem dan memanfaatkan landscape dan fasilitas ramah lingkungan dalam mendidik masyarakat tentang nilai-nilai keanekaragaman hayati,” paparnya.
Selain pengalaman yang menyenangkan, Agroekoeduwisata dikembangkan bertujuan untuk memberikan pengetahuan ilmiah yang meliputi Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).
Sementara itu, Direktur SEAMEO Secretariat, Ethel Agnes Pascua-Valenzuela mengucapkan selamat kepada SEAMEO Centres di Indonesia atas pencapaian di masa yang penuh tantangan ini, SEAMEO Biotrop melangkah untuk memberikan kepemimpinan regional melalui lebih dari 46 proyek penelitian, serta lebih dari 50 lokakarya, seminar dan acara pembelajaran lainnya.
“Kemitraan dan visibilitas regional diperkuat dengan penandatanganan lebih dari 81 MoU, pengembangan program magang dan kunjungan, tur virtual dan banyak lagi kegiatan yang menginspirasi untuk memberikan pengetahuan ilmiah dan membangun kapasitas lembaga dan masyarakat untuk melestarikan dan mengelola biologi tropis secara berkelanjutan,” kata Ethel Agnes.
Diketahui, Kemendikbudristek meluncurkan berbagai kebijakan dalam mendukung sistem pendidikan Indonesia, salah satunya Kampus Merdeka. Kebijakan tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuannya.
Menanggapi tuntutan global ini dan memahami esensi pendidikan, kementerian telah meluncurkan program pendidikan inovatif yang disebut “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)”.
Anang Ristanto yakin SEAMEO Biotrop telah menginisiasi program dan kegiatan untuk melaksanakan MBKM dengan mengembangkan program dan kurikulum yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa dalam negeri untuk belajar dan mengekspos diri pada kompetensi regional dan global.