Barayanews.co.id – Terobosan dalam langkah penanganan penyebaran Covid-19 terus dilakukan. Seperti yang dilakukan penyedia jasa di Kota Bogor dengan mekanisme pengasapan.
Adalah fogging disinfectan 3R Care yang menjadi pelopor penyemprotan disinfektan dengan asap. Berbeda dengan penyemprotan pada umumnya dan berbeda juga seperti pengasapan untuk demam berdarah seperti yang biasa kita lihat.
Pemilik penyedia jasa tersebut, Yoris Dirgantara menjelaskan sistem desinfektan fogging baru muncul beberapa bulan terakhir.
Ia menambahkan, ada kelebihan dan kekurangan dua sistem tersebut. Kelebihan fogging disinfektan ini dapat menjangkau sudut atau lokasi yang tidak bisa dijangkau pada disinfektan semprot.
“Prinsip sistem pencegahan penyebaran virus atau bakteri itu ada dua yaitu sistem spray dan sistem fogging, masing-masing punya plus minus, fogging ini kenapa lebih ditekankan karena mampu menjangkau wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau desinfektan semprot,” kata dia.
Tidak seperti disinfektan pada umumnya, Yoris mengatakan bekas cairan dari sistem yang bekerja lewat sirkulasi Air Conditioner (AC) tidak meninggalkan bau dan bekas. Sehingga, ia menyebut cairan ini dikatakan aman.
Selain itu juga desinfektan fogging bisa menjangkau dan membersihkan sirkulasi AC dari virus dan bakteri.
Saat ini, pihaknya tengah fokus ke mobil operasional perkantoran swasta dan pemerintahan. Sebab seperti diketahui mobilitas dan intensitas serta resiko para pegawai sangat tinggi.
“Kami fokus di kendaraan operasional bank, pemerintahan, mall karena mereka bertemu banyak orang, dari barang yang naik turun, keluar masuk. Itu beresiko,” ujarnya.
Untuk satu kali fogging desinfektan membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit. Dengan ruangan kedap udara dan memerlukan sirkulasi AC untuk menetralisir bakteri serta mematikan virus.
Selain aroma netral, tersedia berbagai macam flavour seperti wangi kopi, lemon, bunga dan lainnya
Bagaimana? Anda tertarik?
Oh ya, anda tidak perlu khawatir dengan mahar penyedia jasa ini. Harga yang dibanderol sangat bersahabat dimasa pandemi.