Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Revitalisasi Rampung, Lapangan Mini Soccer Taman Manunggal Kembali Dibuka
    • Puluhan Siswa Keracunan MBG, DPRD Kota Bogor Minta Investigasi Total dan Evaluasi SPPG
    • Diduga Keracunan MBG, SPPG Batutulis Sebut Makanan Sesuai SOP
    • Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Alami Keluhan Muntah dan Lemas
    • DPRD Kota Bogor Terima Draft RAPBD 2026, Banggar Langsung Lakukan Pembahasan
    • DPRD Bogor Tampung Aspirasi Aksi Budayawan Soal Proyek Jalan Batutulis
    • Denny Mulyadi Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Pertahankan Capaian UHC
    • Rektor Universitas Pakuan Pastikan Tanggung Biaya dan Pendampingan Mahasiswi yang Terjatuh di Gedung Kampus
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Politik » Pemerintahan » Tempe Siap Jadi Simbol Budaya Indonesia di Mata Dunia
    Kota Bogor

    Tempe Siap Jadi Simbol Budaya Indonesia di Mata Dunia

    14 Juni 20253 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    BOGOR – Perayaan Hari Tempe Nasional (HARTEMPENAS) 2025 yang berlangsung pada Sabtu, (14/06/2025) di Hotel Salak Heritage, Kota Bogor, menjadi momen bersejarah bagi dunia per-tempe-an Indonesia. Tahun ini, budaya tempe resmi diajukan oleh Pemerintah Indonesia sebagai nominasi Intangible Cultural Heritage (Warisan Budaya Tak Benda) ke UNESCO sejak Maret 2025.

    Momentum ini dirayakan dengan penuh syukur melalui Rembug Budaya Tempe, sebuah forum nasional yang melibatkan pemerintah, pakar gizi, budayawan, pengrajin tempe, LSM, dan berbagai stakeholder lainnya. Ketua Umum Forum Tempe Indonesia (FTI), Prof. Dr. Hardinsyah MS menyebutkan, pengajuan ke UNESCO merupakan buah dari perjuangan panjang sejak 2014.

    “Inisiasi ini dimulai lebih dari satu dekade lalu, dan tahun ini akhirnya diterima oleh pemerintah untuk diajukan ke UNESCO. Kita menunggu penetapan pada sidang tahun 2026,” ujar Prof. Hardinsyah.

    Dalam acara ini, Ketua Umum GAKOPTINDO Aip Syarifuddin menekankan pentingnya posisi tempe dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ia mencatat sekitar 170.000 pengrajin tempe tersebar di seluruh nusantara, bahkan sebagian telah menembus pasar ekspor. Hasil Rembug Budaya Tempe akan direkomendasikan kepada pemerintah sebagai upaya pelestarian budaya tempe sekaligus menjadikannya alat diplomasi budaya global.

    Rembug Budaya Tempe yang dipandu oleh Prof. Alie Humaedi dari BRIN ini terbagi dalam tiga sesi diskusi yang pertama dimulai dari Tempe dalam diplomasi budaya Indonesia, kemudian Transmisi budaya tempe antar generasi, dilanjutkan dengan Tantangan dan peluang budaya tempe secara nasional dan internasional.

    Adapun empat poin rekomendasi utama hasil Rembug Budaya Tempe yaitu pertama tempe sebagai sajian utama diplomasi kuliner Indonesia, termasuk di jamuan kenegaraan dan program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis.

    Kedua, dukungan akses UMKM tempe terhadap modal, teknologi, dan pasar ekspor.

    Kemudian dorongan riset dan inovasi produk turunan tempe.

    Keempat tempe sebagai media pembelajaran di sekolah dan destinasi wisata edukatif.

    Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang hadir dalam penutupan rembug menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan ekspor tempe ke 10 negara. Ia juga menyoroti keunggulan tempe sebagai pangan lokal tinggi protein yang bisa menjadi pengganti protein hewani.

    Sementara itu, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Ahmad Sulaeman, menyebut tempe sangat relevan dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis pemerintah. Menurutnya, tempe adalah “superfood asli Indonesia” yang bisa diterima lintas generasi, termasuk generasi muda (Gen Z).

    Kesuksesan tempe di mancanegara turut dibagikan oleh diaspora Indonesia di Texas, AS, Xenia Tombokan, yang meninggalkan profesinya sebagai ahli kimia untuk menjadi pengrajin tempe. Ia membuktikan bahwa tempe bisa diterima masyarakat global dengan edukasi yang tepat.

    Hal serupa disampaikan Cucup Ruhiyat, pelopor ekspor tempe, yang menyebut produknya telah masuk ke lebih dari 10 negara seperti AS, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, hingga negara-negara ASEAN.

    Forum Tempe Indonesia (FTI) sendiri sejak 2008 terus berupaya meningkatkan kualitas produksi tempe melalui kurasi pengrajin higienis yang kini bisa diakses lewat website www.mytempe.id. Selain itu, FTI juga aktif berkampanye lewat media sosial untuk mengangkat tempe sebagai pangan generasi emas Indonesia melalui tagar #TempePanganGenerasiEmas.

    “Kami ingin tempe dikenal bukan hanya sebagai makanan, tapi sebagai budaya luhur bangsa yang layak mendunia,” kata Sekjen FTI, M. Ridha.

    Dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, budaya tempe kini resmi menjadi warisan yang dipersembahkan Indonesia untuk dunia. Seluruh pihak sepakat mengawal proses hingga UNESCO menetapkan tempe sebagai Warisan Budaya Tak Benda resmi dunia.

    Aip Syarifuddin Alie Humaedi BRIN Dedie A. Rachim Ketua Umum Forum Tempe Indonesia (FTI) Ketua Umum GAKOPTINDO Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia M. Ridha Prof. Ahmad Sulaeman Prof. Dr. Hardinsyah MS Sekjen FTI UNESCO Wali Kota Bogor
    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Omset

    Sejak Diambil Alih, Perumda PPJ Klaim Omset Pasar TU Kemang Meningkat

    15 Desember 2022
    Kota Bogor

    Rencana Ajukan Hutang, Perumda Tirta Pakuan Minta Restu Dewan

    30 Mei 2022
    Donasi

    CPNS 2021 di Kota Bogor Bangun Septic Tank Komunal, Bantu Sukseskan Program Zero ODF

    8 Maret 2023
    Kota Bogor

    Diduga Terjebak Skenario Politik, PDI Perjuangan Bersikap Tegas Terhadap Dokter Rayendra

    21 Agustus 2024
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Trending
    Bisnis

    Harga Emas Meroket, Ini Rekor Jon!

    1 Desember 2020

    Barayanews.co.id – Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) berada di angka Rp853.000 per gram…

    Ekonomi

    Jelang Idul Fitri, Sekda Buka Gelar Pangan Murah di Kecamatan Bogor Utara

    27 April 2022

    Menjelang hari raya Idul Fitri, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerjasama dengan Badan Penyuluhan dan…

    Ekonomi

    Pemkot Ajukan Anggaran Masjid Agung, DPRD Kota Bogor Minta Jaminan Pembangunan Rampung

    4 Agustus 2022

    BOGOR – DPRD Kota Bogor saat ini tengah melakukan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan…

    Ekonomi

    TPID Kota Bogor Segera Lakukan Langkah Pengendalian Inflasi

    15 November 2022

    Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Daerah secara virtual, Senin (14/11/2022).…

    Ekonomi

    Pasar Gembrong Sukasari Hadir Lebih Bersih dan Nyaman, Siap Tampung Pedagang Pasar Bogor

    25 April 2025

    BOGOR — Proses revitalisasi Pasar Gembrong Sukasari yang terletak di Jalan Siliwangi, Kelurahan Sukasari, Kecamatan…

    Covid19

    Partai Politik dan Isu Kebijakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja

    2 Juli 2021

    Argumentasi yang diajukan dalam tulisan ini menyatakan bahwa pelaksanaan rezim produksi di Indonesia khususnya selama…

    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    Laman Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Syarat Karya Tulis
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.