Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah membuka Sosialisasi dan Bimtek Digitalisasi Pengelolaan Pelaksanaan Reviu (SIPELARI) di Royal Hotel Bogor, Senin (12/6/2023).
“Hari ini kita melaunching aplikasi sistem Digitalisasi Pengelolaan Pelaksanaan Reviu (SIPELARI). Diharapkan mampu menyelesaikan beberapa persoalan keterbatasan yang ada, seperti keterbatasan SDM, berkas semakin banyak, waktu penyelesaian dibatasi dan sebagainya. Kalau tidak dibantu aplikasi, maka akan semakin panjang dan lama dalam penyelesaiannya. Melalui aplikasi ini diharapkan kecepatan bekerja,” kata Syarifah.
Dia menambahkan, reviu yang dilakukan setiap tahunnya tercatat meningkat. Pada tahun 2019 ada 6 berkas, tahun 2020 ada 32 berkas, tahun 2021 ada 44 berkas, tahun 2022 ada 136 berkas dan tahun 2023 ada 158 berkas.
Penanganan reviu di inspektorat kata dia, tidak lagi menjadi lembaga yang menunggu kesalahan perangkat daerah, tetapi lebih kepada quality assurance harus memberikan konsultasi kepada perangkat daerah terhadap beberapa pekerjaan atau kegiatan, karena quality assurance menjadi jaminan, maka kegiatan harus di reviu.
Untuk perangkat daerah Syarifah menegaskan harus merubah budaya kerjanya. Ketika masuk aplikasi, maka semua sudah harus lengkap dan jika sudah dinyatakan lengkap dalam waktu maksimal dua minggu, akan dilakukan pemeriksaan.
Namun mengingat masih dalam tahap uji coba, maka pada tahun 2023 implementasinya baru 50 persen perangkat daerah di Kota Bogor dan pada tahun 2024 akan diimplementasikan secara 100 persen. Monev akan dilaksanakan untuk melihat efektivitas aplikasinya.
“Review yang dilakukan pada awal agar temuan yang ada bisa segera ditangani, dilengkapi dan diperbaiki. Ke depan agar bisa diantisipasi, jangan ada permasalahan. Ini menjadi upaya kami dalam memberikan pelayanan terpadu pada perangkat daerah secara cepat, tepat asas dan akuntabel,” ungkap Sekda.
Selain Kepala Inspektur Kota Bogor, Pupung W. Purnama, kegiatan dihadiri Kepala BKPSDM, Taufik, Kepala Bappeda, Rudy Mashudi dan Kepala Dinas Kesehatan, Sri Nowo Retno dan para peserta dari perangkat daerah di Kota Bogor.