BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya menyelesaikan permasalahan penumpukan sampah yang terjadi di wilayahnya.
Salah satunya di Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah Pasar Baru Bogor yang sempat menumpuk, sudah dalam tahap penyelesaian pengangkutan oleh petugas dari DLH Kota Bogor dibantu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor dan Perusahaan umum daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya (PPJ).
Menggunakan alat berat backhoe loader, selanjutnya sampah diangkut menggunakan kendaraan angkut truk yang disewa oleh Perumda PPJ secara mandiri.
Saat ini, pengangkutan sampah di TPS yang ada di 14 pasar di bawah pengelolaan Perumda Pasar Pakuan Jaya memang masih mengandalkan tenaga dan armada dari DLH Kota Bogor.
Sementara, di sisi lain DLH juga secara rutin mengangkut timbulan sampah di pemukiman dan diseluruh sudut kota. Sehingga, timbulan sampah di TPS Pasar Baru Bogor yang dihasilkan dari pedagang ditambah adanya sampah dari luar pasar, lebih cepat menumpuk dibandingkan dengan alur pengangkutan sampah.
“Karena sampah ini banyak, jadi ini kan (pengangkutan hari ini) sisa-sisa sampah yang masih ada di TPS, itu pun akan kita selesaikan sampai dengan menggunakan 20 sampai 25 truk lagi,” kata Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah saat meninjau proses pengangkutan di TPS Pasar Baru Bogor, Rabu (19/6/2024).
Syarifah menambahkan, saat ini PPJ sudah mengeluarkan pemberitahuan pembatasan penggunaan TPS Pasar Baru Bogor yang sejak akhir Mei 2024 sudah diinformasikan ditutup untuk umum.
Sementara itu, untuk jangka panjang, secara bertahap Perumda PPJ juga diminta untuk memiliki sendiri unit armada pengangkutan sampah.
“Mudah-mudahan di perubahan anggaran tahun ini, kita minta Perumda PPJ bisa melakukan pembersihan secara mandiri karena DLH pun harus mengurusi seluruh kota,” kata Syarifah.
Dengan begitu, Perumda PPJ tidak hanya mengelola pasar, tapi juga terkait pengelolaan dan pengangkutan sampahnya.
Untuk menindaklanjuti rencana penyediaan armada pengangkut sampah oleh Perumda PPJ, Dirut Perumda PPJ, Jenal Abidin mengatakan pihaknya akan segera melakukan kajian.
“Kita kaji anggaran yang ada dengan rencana anggaran di perubahan di bulan Agustus, kita lakukan anggaran perubahan karena kita juga akan mengkaji cash flow seperti apa. Tapi kami sepakat dengan arahan pimpinan, siap melaksanakan untuk jangka panjang,” ucap Jenal.
Selama ini lanjut Jenal, volume sampah dari para pedagang pasar berjumlah 6 kubik per hari dari 400 pedagang. Menurutnya, jumlah tersebut bisa diangkut oleh satu hingga dua truk dalam satu hari.
Namun pada kasus penumpukan timbulan sampah ini disebabkan karena masyarakat umum dan juga PKL di sekitar pasar juga membuang sampah di TPS Pasar Baru Bogor.
“Jadi banyak pedagang (termasuk PKL yang berada diluar kewenangan PPJ), kemudian ketersediaan alat berat yang dimiliki oleh DLH juga terbatas. Sekarang kita sudah proses pengangkatan itu 15 truk dari sebelum Idul Adha sampai sekarang,” ujarnya.
Sebagai informasi dalam tinjauan Syarifah ke TPS Pasar Baru Bogor, ia didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bogor, Hanafi, Kepala DLH Kota Bogor, Denni Wismanto, dan Direktur Utama (Dirut) Perumda PPJ, Jenal Abidin.