Abhinaya Satya Lestari
Hari ini kita syukuri perjalanan panjang kota ini sudah menginjak usia ke 540 tahun. Hanya karena takdir Allah dan ikhtiar kita, kondisi dan situasi kota Bogor sudah kembali ke kondisi normal dan siap memasuki masa endemi sehingga kita bisa mulai merayakan HJB dengan meriah dan penuh rasa kebersamaan.
Saya ucapkan terimakasih atas kerja keras seluruh unsur forkopimda, unsur TNI POLRI, Seluruh jajaran birokrasi sampai RT/RW, PKK, LPM, Karang Taruna, organisasi kepemudaan dan profesi dan tentunya para tenaga kesehatan dan perawat. Tanpa kerja keras semua, tidak mungkin pendemi bisa kita atasi.
Doa kita untuk seluruh petugas yang telah gugur dalam penanganan covid dan juga bagi warga yang telah wafat di masa pandemi. Semoga diberikan tempat paling mulia di sisi Allah SWT.
Hadirin sekalian,
Pandemi yang kita alami mungkin adalah cara Tuhan mengingatkan kita semua. Mungkin kita lupa untuk menjaga apa yang kita miliki dan nikmati. Kota lalai atas Kesehatan kita dan kota abai akan alam kita.
Kita semua tidak boleh lupa dengan asal kita. Siapa leluhur kita, apa karya mereka dan apa yang mereka tinggalkan untuk kita. Kota Bogor tidak bisa dilepaskan dari sejarah kebesaran kerajaan Pajajaran.
Hari ini 540 tahun yang lalu, terjadi peristiwa besar. Prabu Siliwangi, pemimpin kerajaan Pakuan Pajajaran mulai bertahta. Memulai
jaman keemasan Kerajaan Sunda
Pakuan Pajajaran. Ketika warga hidup dengan sejahtera di alam yang indah dan sejuk.
Sang Prabu adalah raja yang visioner. Berpikir jauh ke depan untuk kepentingan generasi masa depan. Menjaga lingkungan dan kelestarian alam menjadi salah satu perhatian utama dari Prabu Siliwangi. Beliau membangun Hutan Samida untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hutan ini yang sekarang menjadi paru-paru utama Kota Bogor, Kebun Raya Bogor.
Bogor yang asri dan hijau yang kita nikmati hari ini adalah buah kerja keras pendahulu kita di masa lalu. Kerja keras yang tidak boleh dihentikan atau bahkan dirusak.
Kalau jaman dulu saja ketika penduduk Bogor masih 50 ribu, para pendahulu kita sudah berpikir untuk melestarikan alam apalagi saat ini ketika kota ini sudah dihuni lebih dari satu juga warganya.
Kota Bogor tidak boleh mengingkari sejarahnya, kota boleh tidak boleh mengkhianati para pendahulunya, kota bogor jangan sampai di rusak oleh warganya.
Kota Bogor harus selalu hijau dan lestari.
Kita perlu pembangunan dan perubahan,
tapi tidak dengan merusak lingkungan.
kita perlu pertumbuhan ekonomi,
tapi tidak mengorbankan anak cucu kita.
kita perlu mengejar investasi,
tapi hanya yang peduli pada pembangunan yang berkelanjutan.
Warga Bogor yang sangat saya cintai,
Tema HJB tahun ini adalah
Abhinaya Satya Lestari
Artinya:
Semangat yang tulus untuk menghadirkan program-program berkelanjutan bagi lingkungan agar bumi terus hidup atau lestari.
Di hari istimewa ini saya mengajak kepada seluruh warga bogor untuk menjaga alam kita yang tidak ada duanya di indonesia.
Saya meminta kepada ASN agar semua bekerja dengan hati untuk bumi yang lestari.
Terus bekerja untuk sungai Ciliwung yang lebih bersih
Terus bekerja untuk mengolah sampai dari hulu ke hilir
terus bekerja mengurangi penggunaan plastik di masyarakat
Terus bekerja menghidupkan bank sampah
Terus bekerja menanam pohon dan membuat lubang biopori
Terus bekerja untuk edukasi warga tentang bahaya perubahan iklim dan apa yang harus jita lakukan bersama
Terus bekerja dengan hati untuk bumi yang lestari.
Saya mengajak kepada seluruh warga Bogor agar mulai menggunakan produk ramah lingkungan setiap hari. Kurangi pemakaian plastik, batasi pemakaian listrik di rumah dan mari kita promosikan busana yang dalam proses produksinya mengutamakan kelestarian lingkungan
Warga Bogor yang saya cintai
Jika kita jaga alam , maka alam akan jaga kita
Jika kita hormat pada generasi pendahulu, maka generasi masa depan akan hormat pada kita.
Jika kita berpikir untuk masa depan, maka kita akan masa depan akan jadi milik kita.
Kita jaga ketulusan kita
Kita jaga semangat kita
Dinu kiwari ngancik nu bihari
Seja ayeuna sampeureun jaga.
Dirgayahu Kota Bogor
Raharja Salawasna.