BOGOR – Semangat Sumpah Pemuda 1928 terus hidup dan bertransformasi di setiap zaman. Jika dahulu para pemuda berjuang melawan penjajahan fisik, kini mereka dihadapkan pada bentuk penjajahan baru — penjajahan digital melalui judi online.
Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, komunitas Pergerakan Anti Judi Online Amankan Generasi Bogor (PAGAR BOGOR) menyerukan kebangkitan moral dan solidaritas pemuda untuk melawan ancaman besar yang menggerogoti bangsa: judi online.
“Spirit 1928 ke Era Disrupsi: Penjajahan dalam Bentuk Baru” menjadi tema peringatan tahun ini, menegaskan bahwa perjuangan pemuda belum berakhir. Kini, musuh bangsa bukan lagi penjajah bersenjata, melainkan sistem digital yang menjerat generasi muda dalam kecanduan dan ketergantungan.
Ketua PAGAR BOGOR menegaskan, judi online telah menghancurkan banyak keluarga, menjerumuskan anak muda dalam utang, serta menurunkan produktivitas bangsa. “Ini adalah penjajahan modern yang membunuh moral bangsa secara perlahan,” ujarnya.
Menurut data PPATK yang dikutip dari Tempo.co (8 Mei 2025), terdapat lebih dari 1 juta pemain judi online di Indonesia hanya dalam kuartal pertama 2025. Angka tersebut menjadi alarm keras bagi seluruh pihak — pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama, hingga masyarakat sipil — untuk bersatu melawan bahaya ini.
Melalui momentum Sumpah Pemuda, PAGAR BOGOR mengajak seluruh generasi muda Bogor untuk:
1. Menolak dan melawan segala bentuk perjudian online.
2. Mengisi ruang digital dengan konten positif dan edukatif.
3. Melaporkan situs serta akun penyebar judi online.
4. Menjadi pelopor perubahan menuju generasi sehat dan produktif.
“Sebagaimana para pemuda tahun 1928 bersatu melawan penjajahan, kini saatnya kita bersatu melawan penjajahan digital,” tegas pernyataan resmi PAGAR BOGOR.
Dengan semangat “Bersatu Amankan Generasi”, mereka menyerukan sumpah baru bagi pemuda Indonesia:
– Satu tekad melawan judi online dalam segala bentuknya.
– Satu semangat menjaga moral dan masa depan generasi muda.
– Satu aksi nyata membangun ruang digital yang sehat dan positif.
Sumpah Pemuda tak lagi sekadar sejarah, melainkan panggilan zaman — untuk melahirkan generasi tangguh, bebas dari judi, dan berani berkata “tidak” terhadap penjajahan digital.

