Pembukaan akses jalan Jembatan Ledeng di Kampung Sindangsari, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, yang diresmikan Wali Kota Bogor, Bima Arya disambut gembira warga.
Sejak Senin (21/11/2022) pagi, warga sudah berkumpul di sekitar jembatan untuk menyaksikan peresmian jembatan. Tepuk tangan dan teriakan semangat warga pun mengiringi proses pengguntingan pita yang dilakukan Bima Arya dan perwakilan warga yang diwakili Ketua RW 11 Kelurahan Kebon Kalapa, Iwan dan Ketua RW 7 Kelurahan Gunung Batu, Sofyan Sauri.
Jembatan yang menghubungkan akses jalan antara Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, dengan Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, yang diperkirakan berusia 100 tahun tersebut, merupakan aset milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bogor.
Sehingga perbaikan jembatan tersebut dilakukan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Presiden Direktur PT Petrodrill Manufaktur Indonesia, Djoni Handoyo Layanto, karena tidak bisa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor.
Dengan kolaborasi yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Bogor Tengah dan Kelurahan Gunung Batu, serta Kelurahan Kebon Kalapa dan Perumda Tirta Pakuan, yang juga didukung oleh semangat gotong royong dari warga, jembatan yang semula kondisinya mengkhawatirkan dan berbahaya, kini sudah bisa dilalui dengan aman karena rampung diperbaiki.
Bima Arya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemberi CSR, Djoni yang dihadiri oleh perwakilannya dan kepada dinas, BUMD serta aparatur wilayah dan warga sekitar yang telah mendukung dan membantu koordinasi perbaikan jembatan. Hanya dalam kurun waktu tiga minggu, jembatan yang semula tidak layak ini bisa kembali digunakan oleh warga.
“Saya senang sekali kalau semua dikerjakan dengan sangat cepat, karena bagi warga ini kebutuhan sehari-hari. Jadi kalau semua yang rusak, kalau semua yang jadi kendala bisa diselesaikan seperti ini, maka di Bogor tidak akan ada lagi kendala,” katanya.
Perbaikan Jembatan Ledeng ini, lanjut Bima Arya, menjadi contoh respon yang dikerjakan dengan cepat dan baik. Apalagi Jembatan Ledeng merupakan urat nadi sebagai aksesibilitas masyarakat, terutama anak-anak sekolah.
Tak hanya untuk pejalan kaki, akses Jembatan Ledeng saat ini juga sering digunakan sebagai jalur alternatif kendaraan roda dua untuk menghindari kemacetan saat Jalan KH. TB M. Falak masih dalam perbaikan.
Jembatan Ledeng, yang semula berlantai papan kayu yang sudah keropos dan tiang besi yang berkarat, kini sudah diganti menggunakan Bordes (pelat datar) dan pallet sebagai pagar pelindung agar pejalan kaki lebih aman dan nyaman serta jembatan pun indah dipandang.
Usai diresmikan oleh Bima Arya, jembatan ini pun langsung bisa digunakan warga dan anak-anak sekolah dengan berjalan kaki.
Mewakili warga sekitar, Ketua RW 11 Kelurahan Gunung Batu dan Ketua RW 7 Kelurahan Kebon Kalapa menyampaikan terima kasih kepada pemberi CSR dan Pemkot Bogor.
Ketua RW 7 Kebon Kelapa, Sofyan Sauri menceritakan bahwa sebelumnya ia memposting sebuah video dan foto yang ditujukan kepada Pemkot Bogor. Tak lama setelah itu kemudian dirinya mendapat telpon dari pemberi CSR bahwa akan ada bahan material yang masuk untuk perbaikan jembatan.
“Terus terang saya merasa senang, saya merasa mimpi ini,” katanya.
Untuk itu, ia mewakili warga menyampaikan dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan kebaikan dari donatur yang telah memperbaiki jembatan, sehingga masyarakat sekitar terutama anak anak sekolah yang biasa berjalan kaki tidak harus menggunakan angkutan umum. Karena dengan adanya jembatan ini, warga hanya perlu berjalan kaki untuk melakukan mobilitas lintas wilayah.`