Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Banu Lesmana Bagaskara Apresiasi Pemerintah Pusat Hapus PPh 21 untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta
    • Wujudkan Kota Bebas Narkoba DPRD Kota Bogor Siap Sahkan Raperda P3Napza
    • Banggar DPRD Kuliti Anggaran RSUD Kota Bogor
    • Bapemperda DPRD Kota Bogor Evaluasi Dua Perda Kaitan Transportasi
    • Kunjungi Dapur SPPG, Rino Pastikan Pasokan Air untuk MBG Aman
    • Satresnarkoba Polresta Bogor Kota Ungkap 28 Kasus Narkoba, 33 Orang Diamankan
    • Perumda Tirta Pakuan Bogor Genjot Peningkatan Layanan, Fokus Kontinuitas 24 Jam
    • Banu Lesmana Bagaskara Dukung Rencana Pembangunan SMA Negeri Baru di Kota Bogor
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Kolom Penulis » Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?
    Daerah

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 20205 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    Hingga kini pasca dua tahun ditetapkannya Peraturan Gubernur Banten No.31 Tahun 2018 mengenai penggratisan sekolah di tingkat SMA/SMK/SKhN. Namun nampaknya peraturan ini rasanya masih belum optimal dalam capaian, sehingga hasil yang sebelumnya dibayangkankan pun masih jauh dari pengharapan. Pendidikan gratis yang digaungkan, bak dua sisi mata pisau. Masyarakat tak lagi memikirkan biaya pendidikan yang membuat risau. Namun di sisi lain, dalam pendanaan pihak sekolah merasa galau.

    Dengan berdasarkan pada survei di salah satu sekolah di Kabupaten Serang, pihak sekolah acap kali merasa kesulitan dalam biaya operasional. Anggaran yang di berikan pemerintah pada nyatanya kurang cukup untuk memenuhi kegiatan-kegiatan yang sifatnya memerlukan swadaya, misalnya Ekstrakurikuler serta Study Tour. Dalam kegiatan semacam itu diperlukan dana yang extra juga, namun anggaran dari pemerintah nampaknya kurang menyanggupi untuk itu, sedangkan sangat sulit untuk memperoleh dana dari pihak lain. Meski dalam pergub tersebut juga mengesahkan untuk sekolah menerima sumbangan, akan tetapi dalam hal ini pihak sekolah sangat merasa was-was, sehingga untuk meminta sumbangsih dari para wali murid pun dirasa mengkhawatirkan. Tidak hanya terpaku pada satu sekolah, akan tetapi pada faktanya tidak sedikit sekolah yang merasakan hal sama.

    Imbas dari penetapan regulasi ini terlihat sangat mencolok dalam segi finansial sekolah. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, sekolah dituntut untuk menggantungkan keperluannya pada anggaran BOS, meski masih dirasa kurang dalam memenuhi kebutuhan, yang membuat sekolah merasa kelabakan. Walaupun dalam regulasi tersebut dinyatakan bahwa pihak sekolah masih diperbolehkan untuk menerima uang yang sifatnya sumbangan. Namun nyatanya masih sedikit individu atau pihak swasta yang merasa berkewajiban dalam memajukan pendidikan sehingga sumbangan yang masuk pun tidaklah seberapa atau bahkan tidak ada. Padahal dalam memajukan pendidikan bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan pula tanggung jawab seluruh elemen di masyarakat sebagai salah satu syarat keberhasilan memajukan pendidikan.

    Sebagaimana yang telah disebutkan, bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan gratis merupakan salah satu tanggung jawab yang wajib pemerintah tunaikan. Jika ditinjau dari persentasenya, hanya 20% dari anggaran APBD yang dialokasikan untuk pendidikan, padahal pendidikan memerlukan biaya operasional yang besar. Sehingga untuk mengandalkan pendanaan yang bersumber dari BOSDA saja dirasa belum cukup. Hal ini memaksa sekolah untuk lebih kreatif dalam mencari pendanaan dari cara lain, namun masih sangat disayangkan beberapa sekolah masih mengalami keterbatasan dalam hal tersebut. Sekolah masih cenderung menjadikan siswa/i nya sebagai pasar, dikarenakan anggaran BOSDA yang diberikan oleh pemerintah masih menghitung jumlah siswa/i yang berada di sekolah tersebut. Ditengah situasi seperti ini, seharusnya sekolah lebih bijak dalam memanfaatkan siswa/i nya sebagai potensi, sekolah harusnya mampu menjadi instansi kreatif yang diisi oleh individu-individu yang kreatif pula, dengan begitu diharapkan sekolah akan mendapatkan pendapatan tambahan untuk menutupi kekurangan dana untuk operasional sekolah.

    Selain itu, pembidikan sasaran pula dirasa masih kurang tepat. Sebab tak jarang si kaya mengecap pendidikan yang layak sedangkan si miskin tetap berkutat dalam belenggu kemiskinan. Pendidikan yang diyakini sebagai bentuk kehadiran negara, nampaknya masih mensekat-sekat masyarakat dalam peng-implementasiannnya. Anak-anak yang berasal dari keluarga mampu, bersekolah di satuan pendidikan yang di gratiskan. Sedangkan yang berasal dari keluarga kurang mampu, tidak jarang justru bersekolah di sekolah swasta yang notabennya tidak merasakan dampak baik dari regulasi tersebut, mereka masih diharuskan untuk membayar SPP setiap semesternya, sehingga bagi mereka pendidikan gratis masih sekedar menjadi slogan semata. Terlebih lagi tidak sedikit pula anak-anak dari keluarga tidak mampu yang terpaksa tidak mengenyam pendidikan.

    Berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menyatakan bahwa pada Maret 2020, kemiskinan di Banten menyentuh angka 775.990 jiwa. Dari angka tersebut, menurut Dewan Riset Daerah Provinsi Banten diketahui terdapat kurang lebih 312 ribu anak usia sekolah menengah yang tidak mengecap bangku pendidikan, alih-alih bersekolah justru setengah dari jumlah anak tersebut telah bekerja, dengan alasan klasik yakni keterbatasan ekonomi. Pendidikan gratis yang diprioritaskan untuk si miskin, dalam realitanya belum menepati janji. Sehingga fokus pemerintah terhadap penggratisan sekolah sebagai pemerataan pendidikan nampaknya belum sepenuhnya dapat dirasakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan.

    Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya program pendidikan gratis dinilai sebagai angin segar bagi masyarakat tertentu yang merasakan dampak positif dari kehadiran program ini, namun tidak dapat dielakkan juga bahwa pada akhirnya timbul permasalahan dari kebijakan ini jika ditinjau dari sudut pandang lain, sudah sepatutnya kita juga tidak menutup mata serta telinga dari kekurangan serta permasalahan yang muncul akibat kebijakan Peraturan Gubernur No. 31 Tahun 2018.

    Dalam menjalani regulasi ini, sudah semestinya pihak sekolah sudah mulai menjadikan peserta didik sebagai potensi, sehingga menciptakan sumber daya manusia yang mampu berinovasi dalam mencari jalur pendanaan selain mengandalkan dana dari pemerintah yang tidak mencukupi untuk operasional serta pembangunan sarana fasilitas, sehingga perkembangan kemajuan sekolah tidak tersendat dengan kurangnya dana dari pemerintah.
    Kemudian pemerintah juga harus lebih bijak dalam menentukan target, tidak membeda-bedakan antara Sekolah Negeri dan Swasta. Sebab jika pemerintah sudah merasa mampu dalam melaksanakan program sekolah gratis, maka seharusnya tidak ada yang di anak tirikan. Mengingat jika berpatokan pada aturan PPDB Tahun 2020 terdapat 15% kuota siswa untuk jalur afirmasi, itu berarti terdapat 85% siswa tergolong mampu yang merasakan program sekolah gratis, jumlah ini sudah sangat jelas tidak sepadan dan terkesan melenceng dari sasaran pendidikan gratis yang menjadikan siswa miskin sebagai target.

    Oleh : Deana Derawati (Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

     

    Banten Pendidikan
    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Kota Bogor

    Yantie Rachim Dikukuhkan sebagai Bunda Peduli Stunting Kota Bogor

    26 September 2025
    Kesehatan

    DPRD Tetapkan Perda Pengelolaan RTH

    9 Februari 2021
    Kesehatan

    Tingkatkan Pelayanan Air, Perumda Tirta Pakuan Geber 5 Program

    13 September 2021
    Bantuan

    Gerak Cepat, PKS Kota Bogor Kirim Bantuan dan Relawan ke Cianjur

    23 November 2022
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Dukcapil Family Fest 2023
    Trending
    Ekonomi

    Dewan Bakal Tindaklanjuti Aspirasi Juru Parkir Yasmin

    26 Mei 2021

    BOGOR – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor menerima kunjungan dari Juru…

    Bisnis

    Gencarkan Pentingnya Menabung, KSU Karya Mandiri Guyur Minyak Goreng di Harjasari

    23 Mei 2022

    BOGOR – Koperasi Serba Usaha (KSU) Karya Mandiri selalu memberikan senyum untuk masyarakat, khususnya…

    Bisnis

    Pemkot dan KNPI Kota Bogor Sepakat Tata UMKM

    24 Agustus 2022

    Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Kota Bogor menggelar Bogor Raya Economic 2022 di Alun-Alun Kota…

    Ekonomi

    Harganya Meroket, Ceu Atty Malah Jual Beras Seribu Rupiah Perliter

    5 Oktober 2023

    BOGOR – Komunitas Baraya Ceu Atty (BCA) nampaknya sedang bersenang hati, pasalnya ditengah meroketnya harga…

    Ekonomi

    PNM Kembali Catat Sejarah, Terbitkan Orange Bonds Pertama di Indonesia untuk Pemberdayaan Perempuan

    1 Juli 2025

    JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menorehkan langkah bersejarah di pasar keuangan nasional.…

    Ekonomi

    Pastikan Tidak Ada Panic Buying dan Penimbunan Minyak Goreng

    17 Maret 2022

    Forkompinda Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Bogor untuk memantau ketersediaan minyak goreng,…

    BarayaNews.co.id PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.
    Laman Kami
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • Syarat Karya Tulis
    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    BarayaNews.co.id
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.