Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Peringatan Hari Pahlawan Nasional Adityawarman Adil Ajak Pemuda Kota Bogor Ikuti Jejak Pahlawan
    • Bentuk Raperda Baru DPRD Kota Bogor Dukung Capaian RPJMD 2025-2030
    • Upacara Ziarah dan Tabur Bunga Dalam Rangka HUT ke-54 KORPRI, Kenang Jasa Pendahulu
    • Polresta Bogor Kota Ungkap 20 Kasus Narkoba dalam Operasi Antik Lodaya 2025, 23 Tersangka Ditangkap
    • Gelar Rakernas, Perpamsi Bahas Penyusunan RUU BUMD
    • Pemkot Bogor Investigasi Dugaan Keracunan Makanan Siswa
    • Kantongi Penuh Dukungan Seluruh Inorga, ZM Kembali Nakhodai KORMI Kota Bogor
    • Revitalisasi Rampung, Lapangan Mini Soccer Taman Manunggal Kembali Dibuka
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Ekonomi Kreatif » Memahami dan Menumbuhkan Ekonomi Kreatif 
    Ekonomi Kreatif

    Memahami dan Menumbuhkan Ekonomi Kreatif 

    27 Desember 20224 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    Banyak sudah kegiatan yang diselenggarakan untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Kota Bogor. Diantaranya kegiatan seperti festival ekonomi kreatif yang berlangsung sebagai bagian dari Pekan HAM beberapa waktu yang lalu. Salah satunya festival ekonomi kreatif, yang berlangsung di area Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat. Juga pada acara puncak Pekan HAM yang berlangsung di kawasan Bogor Creative Center.

    Pada setiap kegiatan tersebut, dominan pesertanya adalah para pelaku UMKM. Mereka mempromosikan dan sekaligus menjajakan berbagai produk yang dihasilkannya. Wajar jika kemudian muncul persepsi dan sekaligus pertanyaan, apakah UMKM identik dengan ekonomi kreatif? Apa sesungguhnya perbedaan diantara UMKM dan ekonomi kreatif?

    Memang ada persamaan sekaligus perbedaan diantara keduanya. Tidak sedikit pelaku UMKM adalah pelaku ekonomi kreatif. Namun tidak seluruh bisnis ekonomi kreatif tergolong sebagai UMKM, karena diantara mereka sudah tergolong sebagai usaha skala besar dengan dukungan nilai investasi yang besar pula. Pada dasarnya ekonomi kreatif adalah kegiatan usaha yang menekankan aspek kreativitas di dalam produk yang dihasilkan maupun sistem pemasarannya.

    Agus Gusnul Yakin, Dewan Pengarah Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Provinsi Jawa Barat, memberi contoh sederhana. Kebanyakan orang sudah mengenal bakpia, kue cemilan khas Yogyakarta. Menurut Agus, tidak setiap produsen bakpia termasuk pelaku ekonomi kreatif. “Sebab mereka memproduksi dan menjual bakpia tradisional yang sudah kita kenal selama ini,” kata Agus.

    “Tetapi beda dengan bakpia Tugu, karena mereka telah memberikan sentuhan dan mengkreasikan menjadi bakpia kukus, mereka bisa tergolong sebagai pelaku ekonomi kreatif,” lanjutnya. Jadi suatu kegiatan usaha bisa tergolong usaha ekonomi kreatif, ketika ada sentuhan kreativitas untuk memberi nilai tambah pada produk, proses produksi atau di model pemasarannya.

    Agus menjelaskan, bahwa untuk memahami ekonomi kreatif, kita dapat merujuk pada definisi yang dirumuskan di dalam Undang Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif. Disana tertulis, bahwa “Ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan dan/atau teknologi.”

    Saat ini pemerintah melalui Perpres No 72 Tahun 2015, menetapkan 16 subsektor ekonomi kreatif. Lalu Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019 menambahkan menjadi 17 jenis usaha yang tergolong sebagai ekonomi kreatif. Diantaranya desain komunikasi visual, arsitektur, fotografi, aplikasi, penerbitan dan periklanan. “Kuliner dan fesyen juga termasuk diantaranya, dan di kedua subsektor ini banyak pelakunya adalah pengelola UMKM, sehingga dari kedua subsektor inilah sering muncul persepsi bahwa UMKM identik dengan ekonomi kreatif,” tutur Agus.

    Ekonomi kreatif saat ini sedang didorong untuk terus berkembang di seluruh wilayah di Indonesia. Hal itu diperlukan karena kegiatan ekonomi kreatif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam catatan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif disebutkan, sepanjang tahun 2010-2019 kontribusi ekonomi kreatif rata-rata mencapai 7% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Subsektor kuliner dan fesyen, merupakan dua subsektor yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi kreatif.

    Lalu bagaimana potensi ekonomi kreatif di Kota Bogor? Hasil kajian indikator kota kreatif menunjukan, Kota Bogor memiliki keunggulan dalam aspek sumberdaya manusia, talenta dan pendidikan. Hal itu berkaitan dengan berbagai lembaga pendidikan yang mendukung, termasuk keberadaan IPB University. Kota Bogor juga unggul pada indikator kewirausahaan, yang didukung pengembangannya oleh perguruan tinggi melalui inkubator bisnis dan kewirausahaan. Sayangnya menurut Agus, Kota Bogor dipandang masih lemah pada indikator pemerintah dan regulasi. “Misalnya, Kota Bogor belum memiliki perda tentang ekonomi kreatif dan lembaga non struktural yang fokus pada pengembangan ekonomi kreatif,” tambahnya.

    Namun demikian Agus melihat, cukup banyak kegiatan dan program yang sejauh ini sudah dilaksanakan Pemerintah Kota Bogor untuk menumbuh-kembangkan ekonomi kreatif. Menurutnya ada banyak program dan kegiatan di OPD lingkungan Pemerintah Kota Bogor, yang bila dikaji ternyata sudah memberi dukungan terhadap tumbuh kembang ekonomi kreatif. Diantaranya di bidang pendidikan, melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Ketenagakerjaan. Bahkan Diskominfo Kota Bogor telah melaksanakan program dan kegiatan untuk membantu promosi produk-produk ekonomi kreatif.

    Secara struktural, upaya pengembangan ekonomi kreatif difokuskan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. Disini terdapat kegiatan seperti pendataan dan pelatihan bagi pelaku ekonomi kreatif, serta membuka dan memelihara jejaring ekonomi kreatif Kota Bogor. Termasuk mengawal penjabaran kebijakan Pemerintah Kota Bogor untuk mendorong peningkatan pembelian dan pemakaian produk-produk lokal Kota Bogor. Termasuk program Local Pride, sebuah gerakan mengajak para ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bogor membeli dan memakai produk fesyen buatan pengusaha Kota Bogor.

    Masih banyak pekerjaaan rumah yang perlu diselesaikan untuk menjadikan ekonomi kreatif lebih berdaya dalam kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi Kota Bogor. Dalam hal ini Agus optimis, karena ada banyak potensi, semangat dan kemauan kerjasama yang baik serta pemahaman bersama diantara pelaku ekonomi kreatif, komunitas, akademisi, budayawan dan Pemerintah Kota Bogor untuk bersama-sama mengembangkan ekonomi kreatif Kota Bogor. Semoga di masa depan kerjasama itu semakin kokoh. (Advertorial )

    Agus Gusnul Yakin
    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Kota Bogor

    Jaga Kepercayaan Konsumen, Perumda PPJ Tera Ulang Timbangan Komoditi

    29 September 2023
    Kota Bogor

    Dedie Rachim Dorong Pemanfaatan Kurban sebagai Penguatan Ekonomi

    8 Juni 2025
    Trending

    Korban Proyek TPT Muarasari Dapat Santunan dari Perusahaan dan BPJS Ketenagakerjaan

    19 Februari 2024
    Jabar Open

    Targetkan Dua Emas, Kota Bogor Lepas 26 Atlet Anggar Usia Dini Tingkat Jawa Barat

    13 November 2023
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Trending
    Bisnis

    Musrenbang RPJMD 2023, Bima-Dedie Fokus Tuntaskan Program Prioritas

    24 Maret 2022

    Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dibawah pimpinan Bima Arya dan Dedie A. Rachim tinggal selangkah lagi…

    Ekonomi

    Pendapatan Asli Daerah Kota Bogor 2021 Naik Rp 200 Miliar

    23 Juni 2022

    Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama DPRD Kota Bogor menggelar rapat paripurna di gedung DPRD, Jalan…

    Ekonomi

    Pusat Harus Ikut Maksimalkan Potensi Heritage di Tiap Daerah

    19 September 2022

    Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menggelar seminar nasional bertajuk ‘Langkah Strategis Menghadapi Persaingan Global di…

    Ekonomi

    Promosikan Pasar Tradisional, Sekda Syarifah Sofiah Belanja di Pasar Jambu Dua

    11 Agustus 2024

    BOGOR – Dalam upaya mencintai dan mempromosikan pasar tradisional, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah…

    Ekonomi

    Adityawarman Resmikan Job Fair 2025 Kota Bogor

    16 Oktober 2025

    BOGOR – Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil bersama Wakil Walikota Bogor Jenal Mutaqin meresmikan…

    Ekonomi

    Cafe Daong, yang Mewah dan Bernuansa Alam Ternyata Tak Berizin

    2 Desember 2020

    Barayanews.co.id – Keberadaan Cafe Daong, di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, ternyata belum mengantongi…

    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    Laman Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Syarat Karya Tulis
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

     

    Memuat Komentar...
     

    Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.