BOGOR – Kota Bogor bersama wilayah aglomerasi Jabodetabek telah mengalami penurunan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke level 3. Artinya, sejumlah sektor pada level 3 ini direlaksasi, mulai dari tempat ibadah, pusat perbelanjaan hingga sekolah tatap muka bisa diselenggarakan. Tentunya masih terbatas dan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan, Satgas Covid-19 telah menggelar rapat koordinasi mengenai langkah-langkah terkait dengan penurunan status Kota Bogor dari sebelumnya level 4 menjadi level 3.
“Mal sudah bisa beroperasi dengan kapasitas 50 persen (hingga jam 20.00 WIB). Kami sosialisasikan terus aplikasi Peduli Lindungi. Besok, Satgas akan cek operasionalisasi di mal-mal. Bukan saja terkait aplikasinya, QR code-nya, tetapi juga fasilitas penunjang seperti utilitas dan berbagai macam infrastruktur pendukung. Agar mal tersebut tetap aman untuk beroperasi,” ungkap Bima Arya.
Restoran dan kafe diperbolehkan untuk melayani makan di tempat (dine in) dengan kapasitas 25 persen, 2 orang per meja dan jam operasional sampai pukul 20.00 WIB. “Pelonggaran ekonomi ini kami harapkan bisa memberi ‘nafas’ bagi warga yang betul-betul sulit untuk ‘bernafas’, seperti pekerja harian, buruh lepas dan sebagainya. Tetapi tetap kita tidak akan kendorkan pengawasan prokesnya,” jelas Bima.
Ia melanjutkan, untuk tempat ibadah boleh digunakan untuk kegiatan ibadah dengan kapasitas 50 persen atau maksimal 50 orang. “Tempat ibadah juga diperbolehkan dengan pembatasan dan protokol kesehatan. Saya minta Camat, Lurah berkomunikasi dengan para tokoh agama, DKM, DMI, untuk memastikan prokes tadi,” kata Bima.
Sektor lainnya yang diberikan relaksasi adalah pendidikan. Merujuk Inmendagri Nomor 35 Tahun 2021, pelaksanaan pembelajaran bisa dilakukan dengan tatap muka terbatas dengan maksimal kapasitas 50 persen.
“Saya perintahkan kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk menyiapkan dua opsi. Apakah kita menunggu untuk pelajar 100 persen vaksin atau opsi kedua, sekolah yang sudah tervaksinasi 100 persen bisa menyelenggarakan tatap muka,” ujar Bima.
“Jadi itu sedang dilakukan kajian. Artinya penurunan status yang diiringi dengan memungkinannya tatap muka dengan kapasitas terbatas 50 persen. Harus kami siapkan dari sekarang. Tinggal skemanya bagaimana, 1-2 hari ini kami akan coba rapatkan dan kaji format mana yang lebih baik. Tapi pada prinsipnya adalah hanya ketika vaksin ini sudah maksimal, di sekolah sudah 100 persen,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro mengucapkan terima kasih terhadap kerjasama masyarakat Kota Bogor, satgas di tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan. “Sehingga capaian level 3 ini adalah prestasi bagi semua warga Kota Bogor,” imbuh Kapolresta.
Terkait dengan pembatasan mobilitas, lanjutnya, masih akan diberlakukan agar masyarakat tidak terlalu euforia berlebihan dan membuat Kota Bogor kembali ke level 4. “Kami akan mulai pada mikro. Artinya, patroli-patroli akan diperbanyak, dibantu dengan penyekatan-penyekatan. Sehingga durasi penyekatan tidak terlalu lama, tapi pada patroli di sentra-sentra yang memang mendapatkan pelonggaran, apakah itu perdagangan, pasar, resto dan sebagainya. Karena kita masih level 3, kita berharap bahwa disiplin masyarakat tetap dilaksanakan,” tandasnya.
Akselerasi Vaksinasi
Dalam kesempatan tersebut dibahas juga mengenai akselerasi vaksinasi. Kota Bogor merupakan salah satu daerah di Jawa Barat dengan capaian vaksinasi tertinggi sejauh ini, yakni 54,91 persen per Selasa, 24 Agustus 2021.
“Fokus pada akselerasi vaksinasi, kita optimis target bisa dipenuhi. Kalau vaksin lancar, September bisa tuntas. Langkah kita mendekatkan sentra-sentra vaksin ke wilayah, dan mengaktivasi seluruh OPD. Jadi nanti setiap kelurahan ada sentra vaksinnya,” ungkap Bima Arya.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro menambahkan, untuk memaksimalkan target tersebut akan dilakukan penambahan sentra vaksin di 68 kelurahan. “Jadi mulai Kamis ini setiap kelurahan sekarang sudah ada. Dengan 28 direktur sentra vaksin, di mana direktur ini merupakan para kepala dinas yang akan memobilisasi masyarakat. Dan vaksin kedua kita fokuskan di 6 titik,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf. Roby Bulan mengimbau masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan dan bersama-sama ikut menyukseskan kegiatan vaksinasi.
“Capaian vaksinasi di Kota Bogor saat ini sudah baik. Secara bersama-sama berkolaborasi, seluruh elemen ataupun instansi yang ada di Kota Bogor, 54 persen tentunya sudah setengah dari capaian penduduk Kota Bogor. Dengan capaian vaksin yang maksimal, penanganan Covid di Kota Bogor bisa lebih baik,” harapnya.