Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Diduga Keracunan MBG, SPPG Batutulis Sebut Makanan Sesuai SOP
    • Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Alami Keluhan Muntah dan Lemas
    • DPRD Kota Bogor Terima Draft RAPBD 2026, Banggar Langsung Lakukan Pembahasan
    • DPRD Bogor Tampung Aspirasi Aksi Budayawan Soal Proyek Jalan Batutulis
    • Denny Mulyadi Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Pertahankan Capaian UHC
    • Rektor Universitas Pakuan Pastikan Tanggung Biaya dan Pendampingan Mahasiswi yang Terjatuh di Gedung Kampus
    • Pasar Jambu Dua Raih Sertifikat SNI Mutu Satu Pasar Rakyat dari Kementerian Perdagangan RI
    • Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin Apresiasi Disahkannya Perda Perlindungan Guru 
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Politik » Kota Bogor » IndoBIC dan Biotrop Bahas Regulasi Tanaman Hasil Rekayasa Genetika di Indonesia
    Kesehatan

    IndoBIC dan Biotrop Bahas Regulasi Tanaman Hasil Rekayasa Genetika di Indonesia

    20 April 20214 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

     

    BOGOR – Indonesian Biotechnology Information Centre (IndoBIC) bersama SEAMEO BIOTROP, Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia (PBPI) dan International Service for the Acquisition of Agri-biotech Applications (ISAAA) menggelar webinar bertema ‘Status Regulasi Tanaman Hasil Rekayasa Genetika di Indonesia’ pada Selasa (20/4/2021) siang.

    Diharapkan dengan adanya rekayasa genetika ini tanaman langka bisa berkembang lebih cepat serta ada pemanfaatan secera berkelanjutan.

    Direktur SEAMEO Biotrop, Dr. Zulhamsyah Imran menjelaskan, peranan Biotrop dalam mendukung penerapan bioteknologi di Indonesia, terlihat dari kontribusinya dalam penelitian antara lain dengan melakukan rekayasa genetika untuk mendapatkan bibit unggul, identifikasi dan kloning gen ketahanan terhadap hama, penyakit serta penerapan kultur jaringan tanaman untuk penyediaan bibit unggul.

    “Dalam penelitian rekayasa genetika, Biotrop telah melakukan sebuah terobosan transformasi rumput laut menggunakan perantara Agrobacterium tumefaciens agar mendapatkan ketahanan terhadap hiposalin yang dilakukan oleh salah satu peneliti terbaik di bidang ini yaitu Dr. Erina Sulistiani selama periode tahun 2016 hingga tahun 2018,” ungkap Zulhamsyah pada Selasa (20/4/2021) siang.

    Zulhamsyah mengatakan, acara ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat terkait perkembangan bioteknologi dan menyediakan informasi terkini status regulasi bioteknologi di Indonesia.

    “Kedepannya Biotrop akan terus melakukan berbagai inovasi di bidang bioteknologi bukan hanya untuk produk tanaman, tetapi juga untuk produk hewan bahkan perikanan,” tambahnya.

    Zulhamsyah menjelaskan, sebut saja manusia berhasil merekayasa genetika dengan manfaatnya tanaman mempunyai ketahanan terhadap penyakit dan yang saat ini padi satu hektar berproduksi 20 ton nanti bisa satu hektar bisa lebih dari 20 ton. Persoalannya regulasi dan etika semisal diluar sana bisa menciptakan manusia harus dilihat dari etika beragama. Di Indonesia dimassalkan tebu, tetapi ada beberapa yang bisa dimassalkan.

    “Peran Biotek tanaman langka bisa berkembang dengan cepat, tentunya misi ini terus kami garap. Kami merumuskan tiga program bio, yaiut restorasi ekosistem, kedua pemanfaatan berkelanjutan ada sebagai biomedicine pangan kemudian ada untuk bahan sandang juga misal untuk fashion kemudian bio teknologi menjadi konsen beberapa tahun kedepan. Pada kesempatan ini kami mengajak semua pihak bergandengan tangan mengembangkan bioteknologi untuk mempermudah regulasi. Dalam rangka trobosan dan produk ketahanan pangan di Indonesia,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur IndoBIC, Prof. Dr. Bambang Purwantara dalam paparannya mengungkapkan, status terkini adopsi tanaman biotek di dunia yang telah dilaporkan oleh ISAAA total seluas 190,4 juta hektar tanaman biotek telah ditanam di 29 negara hingga peningkatan kehidupan 17 juta petani biotek dan keluarga mereka di seluruh dunia pada tahun 2019. Ia menyoroti area tanaman biotek yang saat ini tercatat di negara berkembang, antara lain di Vietnam, Filipina, dan Kolombia, sedangkan di Indonesia sendiri baru memiliki satu produk biotek yaitu tebu tahan kekeringan milik PTPN XI yang telah mendapatkan sertifikasi aman pangan, pakan, lingkungan dan pelepasan varietas.

    “Bioteknologi (Produk Rekayasa Genetika/PRG) seperti yang kita ketahui adalah bagian luar biasa dari kehidupan kita, menyediakan produk dan teknologi terobosan untuk memberi makan orang yang lapar, memulihkan lingkungan, dan mendorong perekonomian. Bioteknologi pun merupakan alternatif solusi bagi beberapa masalah utama global seperti pemanasan global, meningkatnya krisis bahan bakar minyak bumi, dan terutama kemiskinan,” jelasnya.

    Diketahui webinar ini, diikuti sekitar 324 peserta yang terdiri dari peneliti, guru, awak media, regulator, akademisi, mahasiswa, sampai masyarakat umum. Acara ini, menghadirkan empat orang pembicara utama, yaitu Ketua Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika Prof. Dr. Bambang Prasetya yang menjabat, Ibu Yusra Egayanti dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kepala Balai Besar Sumberdaya Genetika Pertanian/BB Biogen Dr. Mastur dan Dr. Machmud Thohari dari Tim Teknis Keamanan Hayati Lingkungan. Adapun materi yang disampaikan adalah Status Tanaman Bioteknologi dan Regulasi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika (PRG) di Indonesia, Pengkajian Keamanan Pangan PRG, Pengkajian Keamanan Pakan PRG dan Pengkajian Keamanan Lingkungan PRG.

    Webinar ditutup dengan menyoroti beberapa hal utama yakni berbagai isu negatif yang berkembang saat ini terkait produk bioteknologi seperti alergi, risiko kesehatan yang belum pasti, adanya transfer gen ke target non spesies maupun dominasi perusahaan asing sudah diantisipasi dalam manajemen keamanan hayati melalui kajian oleh para pakar di KKH maupun TTKH.

     

    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Kota Bogor

    DPRD dan Pemkot Bogor Setujui Penundaan Pembongkaran Plaza Bogor

    31 Januari 2023
    Kesehatan

    Oksigen Langka, DPRD Minta Pemkot Bergerak Cepat

    16 Juli 2021
    Kota Bogor

    Turun ke Lapangan, Bawaslu Awasi Potensi Pelanggaran Pilkada

    28 November 2024
    Kota Bogor

    Perumda Tirta Pakuan Bogor Tawarkan Paket Pelatihan Air Bersih hingga Rafting Wisata

    24 Juni 2025
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Trending
    Ekonomi

    Banyak Kepingan Sejarah Tercecer, JKPI Jalin Kerjasama dengan Perpusnas dan ANRI

    26 Maret 2022

    Ketua Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Bima Arya mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa…

    Ekonomi

    Rakernas, Bima Arya Akan Resmikan Tugu Apeksi di Kota Padang

    26 Juni 2022

    Wali Kota Bogor yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (Apeksi), Bima Arya menerima kedatangan…

    Ekonomi

    Jauh dari Pusat Kota, Bima Arya Pastikan Warga Tetap Dapat Perhatian Pemkot

    20 September 2022

    Wali Kota Bogor, Bima Arya kembali menjalankan program ‘Ngantor di Kelurahan’. Hari ini, Selasa (20/9/2022)…

    Ekonomi

    Pasar Jambu Dua Diresmikan, Diharapkan Kolaboratif Untuk Pertumbuhan Ekonomi Lokal

    17 Oktober 2024

    BOGOR – Penjabat Wali Kota Bogor, Heri Antasari, secara resmi mengoperasikan dan menghadiri acara syukuran…

    Daerah

    Ikhtiar TP PKK Kota Bogor Bangun Kesehatan Mental

    24 Oktober 2025

    Kesehatan mental warga Kota Bogor menjadi perhatian Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).…

    Ekonomi

    RAPBD 2021 Akan Fokus Pada Lima Program Prioritas

    1 Desember 2020

    Barayanews.co.id – Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, RAPBD 2021 merupakan salah satu langkah maju…

    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    Laman Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Syarat Karya Tulis
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.