BOGOR – Anggota DPRD Kota Bogor, Banu Bagaskara mengungkapkan bahwa pemuda harus aktif dalam pembangunan, baik itu berbentuk infrastruktur maupun peningkatan sumber daya manusia.
Hal itu dikatakan Banu usai menghadiri diskusi bertajuk Trendy (Topik Rena Teddy) Episode perdana. Kegiatan ini berlangsung di Posko Pemenangan Rena-Teddy di Jalan Cikuray, Kelurahan Babakan, Bogor Tengah, pada Minggu, (8/9/2024).
“Ya saya mewakili anak muda untuk berperan aktif dalam pembangunan. Terlebih dalam dunia UMKM yang kini banyak digeluti kaum muda,” tuturnya.
“Apalagi sekarang media sosial banyak dimanfaatkan sebagai sarana promosi. Baiknya pengusaha-pengusaha muda untuk lebih cermat dalam mengemas konten yang akan dipublish di instagram dan tiktok. Ya itu perlu pelatihan dalam peningkatan SDM,” tambah dia.
Banu mengapresiasi kegiatan seperti Trendy yang bersifat tatap muka, dengan narasumber ternama seperti Uncle Jo yang kiprahnya di dunia usaha sudah tidak diragukan lagi.
“Seperti yang sifatnya kopdar ini diskusinya lebih hidup. Uncle Jo ‘kan sudah pakarnya didunia usaha jadi bukan obrolan kosong, tapi ada yang audiens ingat dan diaplikasikan dari pengalamannya,” imbuh Banu.
Juru Bicara Pilkada PDI Perjuangan Kota Bogor itu juga berharap agar di episode selanjutnya Trendy dapat menyajikan diskusi ringan namun sarat akan ilmu yang dapat diterapkan dari para narasumber.
Menurutnya, anak muda memiliki peran penting dalam menyampaikan aspirasi serta berkontribusi terhadap berbagai program pemerintah, terutama terkait sektor UMKM dan perizinan usaha.
“Sebagai perwakilan rakyat, saya ingin mengajak anak muda Kota Bogor untuk terus berpartisipasi aktif terhadap perkembangan politik, ikut mengetahui dan menyampaikan aspirasi apa saja yang harus menjadi perbaikan dan peningkatan di Kota Bogor. Jangan sampai anak muda anti politik,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa DPRD siap mendengarkan dan menindaklanjuti masukan masyarakat terkait evaluasi program-program yang belum berjalan optimal, khususnya dalam pembinaan serta pertumbuhan UMKM di Kota Bogor.
Namun, sambung Banu, dia juga mengingatkan bahwa pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator, sedangkan kesuksesan atau kegagalan usaha sangat bergantung pada kegigihan para pelaku usaha.
“DPRD siap menerima aspirasi untuk mengevaluasi program-program yang tidak berjalan maksimal terhadap pembentukan serta pertumbuhan UMKM di Kota Bogor, juga jika ada alur pembuatan perizinan yang memberatkan pemilik usaha. Namun pemerintah tentu hanya sebagai fasilitator. Sukses maupun gagalnya usaha kembali lagi pada perintis usaha untuk fokus serta kekuatan mental yang tidak mudah menyerah,” tambahnya.
Menanggapi yang disampaikan Bakal Calon Wali Kota Bogor, Rena Da Frina yang akan fokus pada program prioritasnya yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
“Fokus Ready (Rena-Teddy) lebih kepada pembangunan yang berkelanjutan, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan memperkuat sektor ekonomi berbasis komunitas sangat sejalan dengan apa yang kini dibutuhkan oleh warga Kota Bogor,” beber Banu.
Sementara itu, Bakal Calon Wali Kota Bogor dari PDI Perjuangan, Rena Da Frina mengatakan selain program infrastruktur dan perekonomian, akan memberikan perhatian khusus pada bidang pendidikan dan kesehatan, yang menjadi dasar penting bagi kesejahteraan warga Bogor.
Selain itu, Rena juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan serta mendorong penggunaan teknologi dalam pelayanan publik untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan pemerintah.
“Trendy Topik Rena-Tedy ini kami gagas sebagai wadah untuk mendengar langsung suara masyarakat. Kami ingin warga tahu bahwa mereka bisa terlibat dalam membentuk masa depan Kota Bogor bersama kami,” jelas Rena.
Acara dihadiri oleh puluhan relawan dan simpatisan pasangan Rena-Teddy, sejumlah perwakilan kader PDI Perjuangan dan Hanura sebagai pengusung dan pendukung di Pilwakot 2024.