BOGOR – Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menggelar pelatihan atau Inhouse Training Management Transformation di Hotel Grand Mercure Setiabudi, Bandung, Kamis hingga Sabtu (3/12) kemarin. Peserta terdiri dari pejabat struktural Tirta Pakuan.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan menjelaskan, tujuannya untuk membekali peserta tentang cara mengelola perubahan yang efektif, sehingga peserta dapat bekerja untuk membuat perubahan menjadi lebih mudah pada organisasi, tim dan individu yang terlibat.
Peserta akan mendapatkan pemahaman dan keterampilan untuk menangani perubahan dan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan, dan bisa mengatasi hambatan, serta memastikan pelaksanaan perubahan membuahkan hasil.
Ada sejumlah narasumber atau pembicara, seperti Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar Asep N. Mulyana, Chief Transformation Officer PT ACE Hardware M. Kuncoro Wibowo, Dwiki Prayoga Menzano, Mirza Whibowo Soenarto, dan Ketua Dewan Pengawas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Syarifah Sofiah.
“Banyak informasi dan ilmu yang disampaikan narasumber atau pembicara. Misalnya saja, dari Kepala Kejati Jabar yang menjelaskan Bisnis judgement rules. Identifikasi, teoritis dan praktek penegakan hukum terhadap kejahatan korporasi,” papar dia dalam keterangan diterima Radar Bogor, Minggu (4/12).
Seperti diketahui, Kepala Kejati Jabar Asep ini adalah Profesor Kehormatan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam bidang Ilmu Hukum.
Gelar Profesor Kehormatan tersebut diberikan atas ide dan gagasan orisinal Asep dalam menghadirkan paradigma baru penegakan hukum di tengah perkembangan teknologi dan masyarakat.
Diharapkan Rino, peserta mengetahui dan memahami konsep manajemen transformasi dan hubungannya dengan diri sendiri, kepemimpinan, budaya, organisasi, sistem, politik kantor, dan komunikasi di tempat kerja.
Kemudian, bisa mengetahui dan memahami bagaimana menjadi orang yang mengalami perubahan, dan menggunakan prinsip-prinsip dalam manajemen transformasi untuk menjalankan praktik perubahan sehari-hari di tempat kerja.
“Peserta juga diharapkan memahami bahwa manajemen transformasi akan meningkatkan kualitas kinerja individu, organisasi, dan bisnis dalam sistem pelayanan perusahaan kepada stakeholder. Lalu, mengetahui cara mengidentifikasi, merencanakan, mengukur dan mengimplementasikan perubahan secara berkualitas di tempat kerja,” terang Rino.
Rino menambahkan, output lainnya adalah peserta mengetahui cara memotivasi diri sendiri dan melibatkan orang-orang dengan teknik serta cara persuasif, untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan.
Metode dalam kegiatan tersebut terdiri dari metode pelatihan berupa presentasi, interaktif, diskusi, brainstorming, bermain peran, berpikir kreatif, simulasi, belajar dalam kompetisi permainan, studikasus, latihan, bimbingan, perenungan, experiential learning dan icebreaker.