BOGOR – Bagian Administrasi Pembangunan (Adbang) Setda Kota Bogor telah mengungkap hasil evaluasi kinerja kegiatan pembangunan Kota Bogor pada triwulan pertama tahun 2024. Data yang dirilis menunjukkan peningkatan signifikan dalam pendapatan dan serapan belanja, serta kesuksesan dalam memenuhi target tanpa keterlambatan pada 10 proyek strategis Kota Bogor.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati, evaluasi tersebut melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). KPK RI memberikan apresiasi terhadap upaya mitigasi pencegahan korupsi dan gratifikasi, yang tercermin dari hasil Monitoring Center for Prevention (MCP) Kota Bogor dan Survei Penilaian Integritas (SPI) yang mencapai level 3 atau tingkat yang baik.
“Intinya dari yang disampaikan KPK RI lebih pada mitigasi pencegahan, aspek-aspek mana saja yang kira-kira bisa terjadi korupsi, gratifikasi dan sebagainya. Intinya kami pelaksanaan APBD ingin lebih bagus, dalam penyerapan anggaran tahun 2024 lebih bagus dari tahun lalu. Kami setiap tahun menentukan 10 projek strategis, tahun 2023 proyek strategis yaitu lanjutan Masjid Agung Al Isra dan pembangunan GOM Indoor Selatan,” ungkap Syarifah.
Syarifah menegaskan pentingnya kelancaran pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan meningkatnya penyerapan anggaran pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Ia juga menyoroti perlunya kehati-hatian dalam pemilihan pemenang lelang untuk memastikan mereka memiliki modal yang cukup dan kinerja yang baik.
Di sisi lain, Kabag Adbang Setda Kota Bogor, Lia Kania Dewi, menggarisbawahi pencapaian yang menggembirakan dalam realisasi belanja dan pendapatan daerah. Realisasi belanja pada triwulan pertama tahun 2024 mencapai 19,86 persen, meningkat dari 16,08 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan daerah juga mencatat peningkatan, mencapai Rp720 miliar dibandingkan dengan Rp603 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Artinya kinerja dari seluruh OPD ditahun 2024 dalam rangka periode dari Januari sampai Maret realisasi belanja sudah mencapai 19,86 persen, ini lebih bagus dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 16,08 persen. Sementara itu dahulu realisasi output di tahun 2023 11,39 persen, tapi tahun 2024 ini meningkat jadi 17,36 persen. Artinya dari sisi penyerapan anggaran maupun pencapaian output atau fisik ini meningkat. Artinya ada perbaikan atau percepatan penyerapan dibandingkan tahun 2023,” ungkap Lia.
Lebih lanjut, Lia menyampaikan bahwa meskipun baru sekitar 7 persen dari total 10.009 paket pengadaan barang dan jasa yang diselesaikan hingga Maret 2024, diharapkan seluruhnya telah menandatangani kontrak pada bulan Mei 2024 untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan pembangunan.
Terkait dengan 10 proyek strategis, termasuk di dalamnya pembangunan Sekolah Satu Atap dan peningkatan infrastruktur jalan, diharapkan dapat dimulai pada 1 Mei 2024 dan selesai tepat waktu hingga akhir tahun 2024.
Dengan komitmen dari semua pihak, termasuk OPD, PPK, dan kepala dinas, diharapkan tidak akan terjadi lagi keterlambatan atau pelanggaran target lintas tahun dalam pelaksanaan proyek pembangunan di Kota Bogor.
Lia juga menambahkan, Evaluasi ini mencerminkan upaya serius Pemerintah Kota Bogor untuk meningkatkan kinerja pembangunan dan meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bogor.
“Kami juga mewanti-wanti ke dinas agar tidak terjadi lagi pekerjaan yang melebihi target atau lintas tahun. Tentunya ini komitmen dari semua pihak, baik dari OPD nya, PPK dan kepala dinas nya, termasuk kami Adbang juga selaku pembina administrasi pembangunan, bu Sekda hingga asisten untuk terus mengawasi dalam hal ini,” tegasnya.