BOGOR – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, secara simbolis melakukan penanaman pohon di lahan kritis kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, sebagai bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan nasional dan pelestarian lingkungan. Kegiatan tersebut berlangsung di Tiara Camp & Outbound atau Erif Farm, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, pada Senin (14/7/2025).
Aksi tanam pohon ini menjadi bagian dari langkah konkret dalam merespons bencana alam seperti banjir dan longsor yang kerap melanda kawasan Puncak. Ke depan, Erif Farm diharapkan menjadi kawasan wisata binaan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang berbasis konservasi.
Direktur PT Tiara Agro Jaya, Mochamad Dwi Satriyo, menjelaskan bahwa Erif Farm merupakan kawasan peternakan sapi yang menaungi enam kelompok ternak dengan total 200 peternak. Selain fasilitas peternakan, lokasi tersebut juga memiliki area camping ground dan telah memulai gerakan tanam pohon sejak Januari 2025.
“Hingga kini sudah ada 8.076 pohon yang ditanam, dan masih ada 2.000 pohon lagi yang siap ditanam. Alhamdulillah, hari ini kami bisa tanam bersama Pak Menteri Lingkungan Hidup,” ungkap Dwi Satriyo, Selasa (15/7/2025).
Ia juga memaparkan bahwa konsep peternakan Erif Farm mendorong sistem sapi dilepasliarkan di lahan terbuka, yang memungkinkan masyarakat menikmati langsung susu segar dari peternakan. Saat ini, Erif Farm mampu memproduksi sekitar 3.000 liter susu segar per hari yang disalurkan melalui KUD Giri Tani ke industri pengolahan susu.
“Kami ingin menjadi kawasan binaan KLH dalam hal konservasi. Sejak 2022, kami juga telah bekerja sama dengan PTPN dan membongkar bangunan yang tidak sesuai aturan untuk diganti dengan pohon-pohon,” ujarnya.
Dwi juga menyampaikan permintaan kepada KLH untuk memberikan arahan dalam pengelolaan resapan air dan pemulihan lahan kritis. Selain produksi susu, Erif Farm secara rutin menyalurkan tiga ton beras setiap bulan bagi anak yatim, lansia, dan dhuafa di sekitar wilayah.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor peternakan, pertanian, dan pelestarian lingkungan. Ia menyebut kawasan Puncak sebagai salah satu daerah strategis dalam menjaga keseimbangan ekologis wilayah Jabodetabek.
“Pemulihan lahan kritis harus terus kita lakukan agar fungsi kawasan sebagai daerah tangkapan air tetap terjaga. Ini sekaligus mendukung swasembada pangan nasional yang berkelanjutan,” tegas Hanif.
Langkah ini diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana sektor swasta dan masyarakat dapat bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga lingkungan serta meningkatkan ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim.