Dalam rangka persiapan asesmen penerapan Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, jajaran direksi dan dewan pengawas mengikuti sosialisasi di Ruang Rapat Utama, Kantor Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Kamis (29/9/2022).
Dalam pertemuan tersebut menghadirkan perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat, Sekda Kota Bogor, Sofiah Syarifah yang juga Ketua Dewan Pengawas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor didampingi anggota Dewan Pengawas Hanafi, Dody Rosadi, Direktur Teknis, Ardani Yusuf dan Direktur Umum, Rivelino Rizky.
“Sekarang kita sudah menyusun Good Corporate Governance, tata kelola PDAM. Hari ini ada perwakilan BPKP yang melakukan sosialisasi GCG tentang berbagai hal terkait, misalnya apa saja yang harus diteliti, diperiksa dan sebagainya. Jadi hari ini masih sosialisasi dan nanti setelahnya akan ada asesmen, ini sangat bermanfaat. Dari BPKP lebih memberikan asistensi kepada kita, bagaimana menjalankan perusahaan BUMD yang baik,” kata Syarifah usai kegiatan.
Pada umumnya kata Sekda, badan usaha yang sudah memiliki GCG adalah PDAM. Dan untuk Kota Bogor bisa menjadi masukan mengingat Kota Bogor memiliki beberapa BUMD. Outputnya berupa penilaian sebagai masukan sebagai perbaikan, mulai yang sifatnya internal maupun eksternal. Berdasarkan keterangan yang disampaikan perwakilan BPKP dalam melakukan asesmen untuk BUMN ada 590 lebih indikator, sementara untuk BUMD indikatornya lebih sedikit yakni sekitar 390-an.
“Untuk GCG sudah disusun. Artinya tata kelola BUMD Tirta Pakuan Kota Bogor ingin lebih baik, kita belum semua BUMD atau PDAM memiliki GCG. Kehadiran BPKP untuk melihat dan mereview yang sudah memiliki GCG, antara lain Kabupaten Bandung dan saat ini Kota Bogor. Masukan dari BPKP akan kita jadikan ‘suplemen’ agar lebih sempurna,” jelas Syarifah.
Direktur Umum Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rivelino Rizky menambahkan, sosialisasi GCG merupakan program BPKP Jawa Barat bagi PDAM di Provinsi Jawa Barat yang sudah memiliki dokumen GCG. Sementara terkait dengan rencana asesmen ada beberapa item yang harus disiapkan, diantaranya terkait data-data.
“Sebenarnya ini bukan audit. Melihat, melaporkan dan menyampaikan apa saja terkait GCG yang sudah dikerjakan dan dilaksanakan. Dokumen GCG sendiri sudah ada, tinggal penilaian masalah implementasinya. GCG menyangkut antara KPM, dewan pengawas, direksi, karyawan dan pelanggan, kalau ada yang kurang akan diperbaiki sebagai saran dan masukan,” kata Rivelino.
Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf Sama menambahkan, sosialisasi ini membahas kelengkapan dokumen GCG. Apakah sudah memenuhi ketentuan atau tidak.
“Jadi ada perbaikan. Intinya keuntungan bagi kita, jika ada kekurangan akan ditambahkan, bukan audit hanya penilaian sampai sejauh mana, apa yang sudah kita miliki, tentunya ini menjadi kebanggaan Kota Bogor. Mudah-mudahan ke depan ada komitmen pemerintah yang sudah memiliki GCG bisa dapat hibah,” harapnya.