Bogor – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, resmi melantik H. Denny Mulyadi sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, pada Senin sore, 30 Juni 2025. Pelantikan ini dilakukan hanya beberapa jam setelah turunnya surat keputusan dari Menteri Dalam Negeri.
Dalam sambutannya, Dedie meminta agar Sekda baru segera melakukan percepatan dan akselerasi terhadap program-program strategis Pemerintah Kota Bogor, khususnya dalam penanganan masalah persampahan serta optimalisasi dan digitalisasi aset daerah.
“Baru tadi pagi ditandatangani Mendagri, dan sore ini langsung dilantik. Saya percaya, Insya Allah Pak Denmul (sapaan Denny Mulyadi) mampu mendukung kelancaran tugas-tugas Dedie-Jenal serta seluruh program Pemkot Bogor,” kata Dedie kepada wartawan.
Dedie menekankan bahwa janji politik pasangan Dedie-Jenal harus segera direalisasikan melalui kerja nyata, termasuk penyelesaian berbagai isu krusial seperti persampahan, pemanfaatan aset daerah, dan penguatan anggaran pada setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Saya titip kepada Pak Denny untuk memperkuat pembinaan ASN. Sistem merit harus terus dikembangkan dengan kepemimpinan yang terbuka dan adil, agar seluruh ASN merasa kehadiran kami betul-betul membawa perubahan positif,” tambahnya.
Wali Kota Dedie juga menyampaikan harapannya agar Sekda yang baru dapat bekerja dengan integritas dan lebih mengedepankan aksi nyata dibanding banyak bicara.
“Jangan banyak berkata-kata, tunjukkan sikap dan perilaku. Jadikan Kota Bogor masuk dalam kategori kota yang baik. Harapan besar ada di pundak Pak Denny. Media juga kami harapkan ikut membantu menyosialisasikan langkah-langkah yang akan diambil Pemkot Bogor. Per 1 Juli 2025, Sekda baru sudah mulai bertugas,” ujarnya.
Menanggapi pelantikan tersebut, H. Denny Mulyadi mengungkapkan komitmennya untuk langsung tancap gas pada hari pertama menjabat. Ia menyebut akan mendorong seluruh OPD, BUMD, dan BLUD untuk bergerak serempak dalam mempercepat realisasi visi-misi Dedie-Jenal.
“Ada 36 OPD, 4 BUMD, dan 1 BLUD yang harus didorong akselerasinya. Fokus kami antara lain meningkatkan PAD, mempercepat pelayanan publik terutama perizinan, serta pembenahan administrasi di setiap OPD,” jelas Denny.
Ia juga menegaskan akan membuat pola kerja baru dengan menugaskan asisten untuk memastikan koordinasi berjalan efektif.
“Kami akan terus bergerak dalam persoalan persampahan. Harus ada perbaikan yang nyata,” tutup Denny.