Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini ingin mengembangkan roadmap sistem transportasi ramah lingkungan dengan tenaga listrik.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan ingin melakukan akselerasi untuk green transportasi atau transportasi hijau di Kota Bogor.
Keseriusan tersebut ditandai dengan kerja sama yang dilakukan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Transportasi Pakuan Kota Bogor yang menjalin kerja sama dengan PT Nagara Sains Konversi dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Plt Direktur Perumda Transportasi Pakuan, Rachma Nissa Fadliya dan Dirut PT Nagara Sains Konversi, Willawati saat Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) di Halaman Kantor Dishub Kota Bogor, Jalan Raya Tajur, Rabu (21/9/2022).
“Kita juga mendukung penuh instruksi Presiden dengan mobil listrik. Saat ini sedang dilakukan penjajakan konversi bus menjadi bus listrik, baik di Trans Pakuan maupun tempat lain,” kata Bima Arya.
Selain bus, ke depan pihaknya juga akan merencanakan konversi angkutan kota menggunakan tenaga listrik.
Untuk itu saat ini konversi dua angkutan kota yang dikonversi menjadi satu angkutan kota modern ini terus dilanjutkan.
“Skema 2-1 yakni 2 angkot menjadi satu angkot modern berbasis listrik, itu kita akan akselerasikan dan juga pengadaan mobil dinas di lingkungan Pemkot Bogor yang menggunakan listrik, baik roda empat dan roda dua,” katanya.
Ia meminta agar Dishub Kota Bogor mendukung program ini dengan memastikan angkot yang memang sudah tidak laik agar tidak beroperasi dan dikonversi menjadi 2-1.
Proses konversi angkutan kota bertenaga listrik ini akan membutuhkan waktu yang panjang. Karena kata Bima Arya, saat ini harga transportasi berbasis tenaga listrik masih memiliki harga yang sangat tinggi.
“Tapi semua roadmapnya harus mulai dari sekarang. Kota Bogor ingin ada yang terdepan. Termasuk kita minggu ini meresmikan penggunaan sepeda listrik kerja sama dengan swasta,” ujarnya.
Dirut PT Nagara Sains Konversi, Willawati mengatakan, grup perusahaannya mencakup berbagai industri. Dengan pengalaman 22 tahun dalam bisnis tenaga listrik dan didukung oleh para insinyur yang ahli dan terbaik, PT Nagara Sains Konversi dilengkapi dengan kemampuan untuk menjadi solusi kendaraan listrik satu atap di Indonesia.
“Jadi kerja sama ini kita konversi busnya PDJT oleh kami menjadi bus listrik dengan tenaga elektrikal,” ujarnya.
Dalam tahap awal ini kata dia, hanya ada satu bus yang akan dikonversi dengan sparepart khusus kendaraan tenaga listrik yang akan dilakukan oleh PT Nagara Sains Konversi.
Keuntungan dari kendaraan listrik ini lanjut dia, merupakan transportasi ramah lingkungan yang tidak menimbulkan polusi udara.
Di lokasi yang sama, Plt Direktur Perumda Transportasi Pakuan, Rachma Nissa Fadliya mengatakan, bus yang dikonversi menggunakan listrik adalah bus yang awalnya bermesin diesel.
Sistem listrik dalam bus ini kata Nissa sapaannya, akan menggunakan baterai yang kemudian bisa diisi ulang dengan tenaga listrik.
“Untuk itu nantinya juga akan di support charging station dari PT Nagara Sains Konversi untuk mengisi tenaga listrik pada bus,” katanya.
Sementara itu target konversi ini diperkirakan akan memakan waktu paling lama satu tahun melakukan konversi dengan mengganti spare part mesin bus menjadi tenaga listrik.