Wali Kota Bogor, Bima Arya memimpin apel kesiapan pengamanan Operasi Kurma Raya Tahun 2022 di Alun-Alun Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jumat (1/4/2022) pagi.
Apel yang diikuti seluruh jajaran Forkopimda Kota Bogor ini bertujuan mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (gukamtibmas) dan penerapan protokol (prokes) kesehatan jelang dan selama bulan suci ramadan.
Dalam arahannya, Bima Arya menyampaikan tiga hal yang harus dipedomani. Pertama, terkait langkah, kesamaan gerak dan cara pandang semua unsur dalam menangani perkembangan Covid-19 jelang bulan suci ramadan.
Berdasarkan data, situasi dan kondisi menunjukkan sudah sangat melandai, kasus dan vaksinasi menunjukkan angka yang baik, namun langkah ke depan akan menentukan kondisi Covid-19 di Kota Bogor selanjutnya.
“Sampai hari ini masker masih tetap menjadi kewajiban, belum ada perintah, instruksi atau arahan dari pusat untuk melepas masker,” katanya.
Untuk itu seluruh jajaran Forkopimda di wilayah terus mengingatkan warga tetap taat prokes dan ini menjadi kewajiban utama, walaupun kondisi berangsur-angsur normal.
“Pelaksanaan ibadah kembali normal. Ini menjadi atensi semua agar memastikan tidak ada kerumunan berlebihan dan tidak ada hal-hal yang menimbulkan persoalan terhadap prokes,” tegasnya.
Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor ini menyampaikan, pengawasan akan tetap dilaksanakan, baik di tempat ibadah maupun tempat lainnya sebagai langkah antisipasi terhadap potensi dan dinamika yang bisa mengakibatkan peningkatan kasus serta akan disikapi dengan langkah-langkah yang lebih tegas.
Di sisi lain, vaksinasi terus digencarkan, khususnya booster untuk mendukung keperluan warga melakukan mobilitas dengan pedoman fatwa MUI bahwa vaksin di bulan ramadan tidak bertentangan dan aman.
Kedua kata dia, yang menjadi atensi adalah ketersediaan sembako. Kelangkaan yang terjadi terhadap minyak goreng dan solar pun harus menjadi perhatian.
“Mari kita rapatkan barisan, deteksi secara dini indikasi kelangkaan barang-barang pokok di pasar atau titik-titik lainnya. Langkah lebih lanjut segera dikoordinasikan dan komunikasi lebih lanjut dengan kementerian dan dinas terkait. Yang paling utama adalah mari kita antisipasi tidak terjadi potensi konflik atau gejolak akibat kelangkaan pangan,” jelas Bima Arya.
Keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjadi hal ketiga yang disampaikan. Pasalnya, dari tahun ke tahun menunjukkan selalu ada indikasi naiknya angka kriminalitas. Keamanan lingkungan dan setiap sudut di Kota Bogor diminta Bima Arya untuk dicermati dan diawasi.
“Jalin komunikasi dan koordinasi secara baik dengan tokoh agama dan masyarakat di wilayah masing-masing, agar semua bisa berkolaborasi dan menjaga ketertiban di Kota Bogor,” tuturnya.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyatakan, kenyamanan dan ketenangan warga Kota Bogor dalam menjalankan ibadah di bulan ramadan menjadi perhatian jajarannya.
“Semua hal yang berpotensi mengganggu pasti akan kami lakukan penindakan bersama dengan Pemkot Bogor dan Kodim Kota Bogor,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, dilakukan pemusnahan barang bukti hasil Operasi Pekat dalam rangka cipta kondisi menyambut bulan suci Ramadan 1443 H.
Diantaranya 10.226 botol miras dan alkohol oplosan (ciu), 1.500 lebih knalpot racing yang melanggar ketentuan hingga prostitusi online yang dilakukan secara simbolis oleh unsur pimpinan Forkopimda Kota Bogor.