BOGOR – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 45 Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor. Direksi beserta jajaran Tirta Pakuan melakukan kegiatan temu pelanggan sembari menghidupkan pelaku UMKM di wilayah Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, pada Rabu (23/3/2022).
Selain bertemu dengan para pelanggan, Direktur Utama (Dirut) Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan menaiki perahu bebek berlogo SIMOTIP dengan didampingi Lurah Setu Gede. Bahkan jajaran direksi Tirta Pakuan memborong dagangan para pelaku UMKM serta membagikan voucher belanja kepada para pelanggan Tirta Pakuan.
Dirut Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan mengatakan, kegiatan ini menyambut rangkaian HUT ke-45 Tirta Pakuan, dirinya meminta bahwa ulang tahun ini jajaran Tirta Pakuan harus dekat dengan pelanggan, sehingga dibuatlah beberapa rangkaian kegiatan temu pelanggan di enam kecamatan wilayah Kota Bogor.
“Selain bertemu pelanggan, kami menyusuri aset-aset milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor. Lalu menyusuri kantong-kantong pelanggan yang banyak pengaduan kita disambangi juga,” kata Rino didampingi Direktur Teknik (Dirtek) Ardani Yusuf.
Rino melanjutkan, pihaknya juga mengecek setelah rangkaian dua bulan lalu yang kondisi aliran airnya kurang baik. Setelah ditanya beberapa warga, diketahui sudah mulai membaik didaerah Bogor Barat.
Selain itu, pihaknya mensosialisasikan aplikasi Simotip kepada warga sekitar situ gede yang nantinya akan dikembangkan menjadi bagian move ordernya petugas Tirta Pakuan.
Rino juga menerangkan, untuk belanja persoalan di Bogor Barat rata-rata bahwa pelanggan sebanyak 95 persen rumah tangga, jam pemakaian sama pagi dan sore. Dihitung dahulu kebutuhan masyarakat itu berapa kubik kebutuhannya dalam sehari, di Jabaru telah dibangun reservoir untuk menangani persoalan pengaliran air di Bogor Barat.
“Kami juga ada tadi Simotip, sistemnya yang akan jalan sehingga mudah menangani persoalan-persoalan di satu titik. Kalau komplain melalui aplikasi Sibadra milik Pemkot Bogor, nanti disampaikan kepada Simotip,” pungkasnya.
Rino juga mengatakan bahwa kehadiran PDAM disini ingin ada manfaatnya untuk masyarakat, pertumbuhan ekonomi pasca pandemi ini harus hidup, salah satunya dengan mewujudkan dan mensupport warga situ babakan menjadi tempat pariwisata.
“Kita tahu kalau pariwisata efek ekonominya langsung dirasakan oleh masyarakat, pedagang baso langsung hidup, pengelola warung hidup, masyarakat penjaga parkir langsung hidup. Ini yang harus kita lakukan untuk kembali memulihkan masa setelah pandemi ini,” tutupnya.