BOGOR – Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tingkat Kota Bogor tahun 2022 dipusatkan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor selama dua hari. Hari pertama atau Rabu (23/02/2022), peringatan HPN diisi pameran foto bekerjasama dengan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor di lobi gedung DPRD Kota Bogor.
Sementara itu pada hari kedua dilaksanakan pelantikan pengurus PWI Kota Bogor Priode 2021 – 2024 yang dipimpin oleh Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat. Prosesi pelantikan disaksikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Ketua DPRD Kota Bogor dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Bogor lainnya.
Hadir pula sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bogor serta organisasi kepemudaan Kota Bogor, Ketua Kadin Kota Bogor almer Faiq Rusydi dan tamu undangan lainnya. Acara tersebut berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat mengatakan bahwa setelah dilantik dan disumpah para pengurus PWI Kota Bogor harus menjalankan fungsi dan tugas secara profesional.
“Sekarang pers dan profesi wartawan itu pada titik-titik tertentu sudah dikritik, pertama sejauh mana tingkat profesionalitas wartawan itu, jadi selama Anda berprilaku seperti konten kreator, karena profesi wartawan itu memiliki etika yang salahsatunya adalah kode etik jurnalistik, kita juga ada banyak aturanbyang mengatur di antaranya adalah undang undang pers, selama Anda menjalankan itu saya yakin Anda bisa profesional nah kita juga sempat di kritik pers itu terasa abai dalam beberapa isu,” katanya.
Salah satu kritik yang disampaikan kepada wartawan, kata Hilman adalah lemahnya media terhadap isu lingkungan, kurangnya tulisan yang ramah terhadap disabilitas dan terhadap kebudayaan.
“Saya berharap banyak teman-teman pers jurnalis di sini, mulai berpikir ulang lagi kalau pers bukan konten kreator, Anda itu jurnalis, jurnalis itu punya tanggug jawab itu bukan hanya sekedar mengejar klik tapi juga tanggung jawab yang lebih besar,” ujarnya.
Hilman juga berharap PWI Kota Bogor bisa saling bahu dan membantu bersinergi untuk kepentingan masyarakat seperti semangat dalam Mars PWI. Di kesempatan ini, ia juga mengingatkan tentang semangat jurnalistik untuk menjaga fungsi dan rugas jurnalistik. “Karena kalau pers tidak bisa mengkritik memberikan masukan itu bukan fungsi pers,” katanya.
Sementara Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menyampaikan saat ia melihat pelantikan pengurus PWI di ruang Paripurna yang sakral teringat pada 2019 lalu yang juga dilantik di tempat yang sama sebagai Ketua DPRD bersama anggota DPRD.
Atang juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas peringatan HPN yang dipusatkan di gedung DPRD Kota Bogor. “Kegiatan puncak HPN yang dipilih oleh PWI memiliki arti yang cukup dalam, pameran foto lomba foto dan lomba video dan juga kesenian sunda, pameran foto untuk mengingatkan kita bahwa kita sudah melewati berbagai upaya masa sulit masa berat ditengah pandemi,” ujarnya.
Disamping itu, Atang mengapresiasi kegiatan lelang foto dalam pameran foto yang nantinya hasil dari lelang tersebut digunakan untuk kegiatan amal dan kemanusiaan.
Dalam kesempatan ini, Atang juga menceritakan bahwa ia sering diingatkan oleh jurnalis ketika ada masyarakat yang membutuhkan bantuan dan ada program yang perlu disempurnakan. Dengan begitu, Atang mengakui bahwa ia harus lebih bangun pagi untuk terus menjawab permasalahan masyarakat.
Senada, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan bahwa pelantikan pengurus PWI dilakukan di tempat yang sakral atau ruang paripurna DPRD Kota Bogor.
“Ruangan ini tuh sakral, di sini nasib warga diputuskan, kalau di balaikota cuma direncanakan, cuma dibahas dan dikoordinasikan, tapi diputuskan di sini (ruang paripurna), jadi ini betul-betul sakral,” ujarnya.
Bima Arya menyebut bahwa media berada pada tempat yang terhormat dan mulia. Karena melalui kekuatan media bisa melakukan perubahan. “Jadi karena kekuatan media yang luar biasa itu menurut kita betul-betul teman-teman media harus kita jadikan mitra, itu tidak mungkin enggak. Kalau dalam prosesnya ada dinamika itu biasa,” katanya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai transparansi dan alat kontrol media bisa langsung menyampaikan aduan-aduan dan permasalahan yang ada di masyarakat. “Tapi memang syaratnya satu bisa lebih transparan, bisa lebih efisien kalau teman-teman media berpedoman pada prinsip-prinsip jurnalistik, cover boot side,” imbuh Bima Arya.
Namun Bima Arya percaya bahwa PWI Kota Bogor konsen untuk nenjaga kompetensi dan kualitas wartawan yang baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Sementara itu, Ketua PWI Kota Bogor terlantik Aritha Utama Surbakti menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi atas kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan puncak peringatan HPN dan pelantikan pengurus PWI di lembaga wakil rakyat Kota Bogor.
Ketua HPN PWI Kota Bogor, Lucky Lukman Nul Hakim dalam laporannya mengatakan, penyelenggaraan puncak HPN tingkat Kota Bogor diisi dengan berbagai kegiatan dengan melibatkan masyarakat dan pemerintahan di wilayah dan organisasi kewartawanan.