Barayanews.co.id – Dalam program naturalisasi Ciliwung, Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Kabid Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kota Bogor, Irma Arlini Dewi dan Kasubag Kerja Sama Bagian Administrasi Pemerintahan, Ara Wiraswara mengikuti pertemuan dengan Pemerintah Victoria secara daring.
Pada pertemuan tersebut, difokuskan pada rencana kerja sama program Naturalisasi Sungai Ciliwung. Adapun pihak-pihak yang akan terlibat adalah Monash University, Pemerintah Victoria dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
“Semua bentuk kerja sama dalam kaitan percepatan program Naturalisasi Sungai Ciliwung menjadi prioritas kerja sama Bogor dan Victoria Government,” kata Bima Arya di ruang kerjanya, Balai Kota Bogor, Rabu (18/11/2020).
Dalam waktu dekat, kerja sama yang akan direalisasikan adalah rencana hibah septictank komunal yang bisa merubah kotoran menjadi kompos dari salah satu perusahaan di Pemerintah Victoria ke Kota Bogor.
Hal ini merupakan bagian dari manajemen pengelolaan limbah dan infrastruktur yang mendukung kebersihan sungai ciliwung.
Pada pertemuan tersebut Bima Arya sempat menceritakan pengalamannya satu pekan lalu bersama beberapa kepala perangkat daerah dan Komunitas Peduli Ciliwung menyusuri sungai Ciliwung, mulai dari Bogor ke Jakarta selama dua hari menggunakan perahu karet.
Menurutnya cukup banyak persoalan yang ditemui, tidak hanya persoalan sampah, ada juga limbah industri dan yang lainnya.
Sementara itu, Perwakilan Pemerintah Victoria untuk Asia Tenggara, Rebecca Hill diawal memperkenalkan diri ke beberapa kepala daerah di kawasan Asia tenggara, termasuk Kota Bogor.
Dia mengungkapkan apresiasinya mengenai komitmen Kota Bogor atas kerja sama dengan Pemerintah Victoria dalam program Naturalisasi Sungai Ciliwung.
“Kami merasa senang Pemerintah Victoria dapat terlibat dan kami tahu kedepan kerja sama yang dijalani dengan Jawa Barat dan Kota Bogor sangat penting, karena memberikan tantangan. Fokus naturalisasi sungai berdasarkan perspektif yang berkelanjutan, perspektif kehidupan yang lebih baik dan perspektif ekonomi. Inilah yang menjadi alasan kami memberikan dukungan program tersebut,” pungkasnya. (Prokompim)