Pekan Hak Asasi Manusia (HAM) Kota Bogor yang rangkaian kegiatannya dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kota Bogor telah masuk pada rangkaian ketiga.
Kali ini, pelaksanaan pekan HAM ketiga ini dilaksanakan Kecamatan Tanah Sareal di De’Jati Coffee Garden di Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Rabu (7/12/2022), yang sebelumnya sudah dilaksanakan di Kecamatan Bogor Timur dan Bogor Barat.
Wilayah Kecamatan Tanah Sareal, yang berjarak dekat dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Depok memiliki perpaduan kebudayaan yang menarik.
Satu diantaranya adalah budaya Palang Pintu, yang sudah menjadi akulturasi di wilayah Kecamatan Tanah Sareal, yang juga ditampilkan dalam pembukaan Pekan HAM Kecamatan Tanah Sareal.
Ketua Pelaksana Pekan HAM, Marse Hendra Saputra mengatakan, sesuai dengan tema besar Pekan HAM Kota Bogor untuk menunjukan bahwa, HAM itu tidak hanya eksklusif milik pemerintah, namun juga inklusif untuk dimiliki dan menjadi tanggung jawab bersama.
“Dan tematik yang dilaksanakan di Tanah Sareal ini menarik, budaya urban, karena ada perpaduan sunda yang juga sudah berakulturasi dengan betawi, sehingga menjadi sinkron,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kabag Pemerintahan Setda Kota Bogor.
Pada setiap pekan HAM yang dilaksanakan di kecamatan di Kota Bogor juga diisi oleh seminar.
Di Tanah Sareal ini, talkshow atau seminar dan sesi diskusi diisi oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Fahrudin, Ketua Jabar Bergerak Kota Bogor, Yantie Rachim dan Faqih Zulfikar, serta Dzulkarnaen Darma.
Selain itu hadir juga sebagai keynote speech Anggota DPRD Kota Bogor, Muaz dan Lania Sari.
Marse berharap dengan sesi diskusi dan talkshow ini bisa membuat sebuah solusi terobosan atau kerangka acuan dalam pemajuan HAM di Kota Bogor sesuai aturan yang ada dan indikator-indikator pemenuhan HAM.
Pekan HAM Tanah Sareal yang mengusung tema ‘Genggam Erat Tanganku dalam Berkebudayaan dan Berkemanusiaan’ dihadiri oleh para anak jalanan, disabilitas, PKK, LPM, serta Karang Taruna dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Pada kesempatan ini Dinas Sosial juga membagikan 81 kursi roda kepada penyandang disabilitas di Tanah Sareal.
“Alhamdulillah tahun ini sudah terpenuhi semua. Kalau masih ada warga yang masih sangat membutuhkan kursi roda, silahkan mengusulkan ke kelurahan dan kemudian akan dicatat dan kami akan terus menyediakan fasilitas untuk bapak ibu disabilitas dan lansia,” katanya.
Sebagai pemenuhan HAM dan kepedulian terhadap disabilitas, anggaran untuk disabilitas pun dinaikan yang semula hanya Rp 92 Juta kini menjadi Rp 1,2 miliar.
Perencanaan sebelum digunakan anggaran tersebut, kata Fahrudin dibahas dengan mengundang stakeholder dari disabilitas untuk memfasilitasi apa yang dibutuhkan, seperti kursi roda, alat pendengar dan kebutuhan lainya.
Di lokasi yang sama, Camat Tanah Sareal, Sahib Khan menjelaskan, tema berkebudayaan dan berkemanusiaan diambil untuk bisa saling menghargai dan memahami perbedaan.
Ia mencontohkan seperti budaya palang pintu yang ada di Kecamatan Tanah Sareal yang kini juga menjadi budaya yang ditekuni masyarakat.
Tentang kemanusiaan kata Sahib, pihaknya berupaya mengajak semua untuk melihat, merangkul teman-teman, saudara, kerabat, semua masyarakat baik yang ada di pinggiran, gelandangan, yang ada di jalan untuk sama-sama saling peduli.
“Karena ini tanggung jawab kita bersama, semoga kita bisa terus bahu membahu berkolaborasi dan saling memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Dalam talkshow Yantie Rachim juga menjelaskan dan menceritakan tentang kegiatan sosial yang sudah dilakukan dari Jabar Bergerak Kota Bogor yang berada di bawah Jabar Bergerak pusat yang diketuai Atalia Praratya, Istri Ridwan Kamil.
Ia mengajak semua pihak termasuk anak-anak muda untuk bergabung dalam menebar kebaikan antar sesama.
“Bergerak bersama dengan Jabar Bergerak Kota Bogor untuk membangun Kota Bogor. Dalam bidang sosial kami juga merangkul anak-anak jalanan untuk bisa mendapat hak-haknya, hak pendidikan, hak disayangi dan hak diperhatikan dan sebagainya,” katanya.