BOGOR – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bogor meresmikan instalasi air bersih layak minum untuk dikonsumsi warga binaan pemasyarakatan dan petugas lapas pada Senin (28/11/2022). Pengadaan mesin dan instalasi air bersih layak minum ini, merupakan kerjasama Lapas Kelas II A Bogor dengan PT Beliver Karya Indonesia yang penandatanganan perjanjian kerjasamanya telah dilakukan pada 15 Juni lalu di aula Graha Sahardjo Lapas Kelas II A Bogor.
Presiden Direktur PT. Beliver Karya Indonesia, Betania Eden Thenu mengatakan, bahwa mesin yang diinstal di Lapas Bogor ini, adalah mesin custom yang mana equipment-nya didatangkan dari luar negeri sedangkan perakitannya dibuat di Indonesia. “Jadi, kami rakit disini tapi equipment-nya itu kami datangkan dari luar karena memang di Indonesia belum ada,” terangnya.
Ia menjelaskan, sumber air yang digunakan adalah air sumur dan air PDAM. Air sumur di treatment sebanyak 6 kali. Sedangkan air PDAM sebanyak 5 kali. Hasil air dari treatment itu sendiri pH-nya 7 dan Total dissolved solid (TSD)-nya 13. Berarti bisa dikatakan bahwa air ini sebenarnya air terapi.
“Air yang dialirkan ke kamar warga binaan memakai sumber air dari sumur. Meski air di sini tidak terlalu kotor tapi tetap perlu kami suling. Sedangkan untuk air yang diinstal di dispenser kita pakai air dari PDAM. Dispenser ini tanpa galon ya. Jadi, bisa untuk air normal, air panas dan air dingin,” jabarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, teknologi yang digunakan memakai reverse osmosis. Tehnik pengolahannya, pertama air ditampung kemudian dialirkan ke reverse osmosis. Terus difilter lagi sebelum mengalir didistribusikan ke kamar yakni di UV dulu agar semua kuman mati atau terbunuh di situ. Kapasitas yang dapat diproduksi oleh mesin ini yaitu 7 liter per menit dan sangat-sangat bisa meng-cover kebutuhan air di tempat ini.
“Jadi, air yang mengalir ke setiap kamar warga binaan melalui pipa adalah air yang benar-benar layak minum yang sudah tersuling beberapa kali. Untuk pengawasan akan kami cek secara berkala satu bulan sekali supaya kualitasnya terjaga. Jadi, akan kami berikan laporannya secara rutin dari hasil pengecekan. Dan perlu saya sampaikan, Kalapas Pak Yohanes Waskito adalah pencetus dimulainya konsumsi air layak minum untuk warga binaan. Ini adalah pilot project dan ini adalah lapas pertama dari seluruh Indonesia yang menerapkan ini,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Bogor, Yohanes Waskito menyampaikan, pada tanggal 15 Juni 2022 Lapas Kelas II A Bogor bersama PT Beliver Karya Indonesia, menandatangani kerjasama dalam hal hibah mesin instalasi penyedia air bersih layak minum bagi warga binaan Lapas Bogor. Apa yang dilakukan PT Beliver ini, merupakan bentuk perhatian kepada warga binaan pemasyarakatan khususnya dalam hal penyediaan air bersih sehingga tidak ada lagi warga binaan yang dehidrasi.
Karena menurutnya, air bersih merupakan satu kebutuhan yang penting bagi warga binaan yang selama ini prosesnya masih tradisional yakni masih dengan dimasak. Tapi dengan bantuan dari PT Beliver ini, warga binaan Lapas Bogor, mulai hari ini dan seterusnya akan menikmati air minum bersih dan sehat. Bukan lagi air yang dimasak. Tapi air sehat yang melalui proses alat-alat canggih dan luar biasa.
“Kalau teman-teman menanyakan kok lama ya dari Juni ke November? itu bukan pengerjaannya yang lama tapi memang pengadaannya itu pasti ada proses untuk bisa sampai ke Indonesia. Jadi, pada kesempatan ini, saya dan jajaran Lapas Bogor mengucapkan terima kasih kepada pimpinan PT Beliver Karya Indonesia, yang sudah memberikan perhatian yang luar biasa khususnya ke Lapas Bogor,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, air bersih ini sudah bisa digunakan kurang lebih seminggu yang lalu. Sudah melalui proses pengecekan di laboratorium juga. Artinya air itu betul-betul memenuhi standar untuk air minum yang dikonsumsi oleh manusia. Alat ini di tempatkan di setiap kamar. Mungkin kurang lebih sekitar 80-90an kamar yang sudah terpasang. Ini bentuknya hanya keran saja yang dipasang di samping jendela sehingga mudah terjangkau. Jadi, meskipun kamar ini terkunci warga binaan tetap bisa mengambil air minum.
“Kalau dulu kan ada waktu, pagi, siang, malam. Jatah airnya itu kita barengi dengan jatah makan. Tapi sekarang dengan bantuan alat dari PT Beliver ini, penyediaan air minum ini tidak lagi perlu harus ada proses masak memasak. Sehingga kapan saja warga binaan bisa menikmati walaupun dalam keadaan kamar terkunci. 24 jam mereka bisa menikmati aliran air minum ini” ungkapnya.
Waskito melanjutkan, dengan apa yang dilakukan PT Beliver, memberikan hibah alat mesin untuk mensterilkan air yang siap minum yang diletakkan pada setiap kamar-kamar hunian itu suatu hal yang luar biasa dan setahu dirinya di lapas-lapas di Indonesia ini belum ada.
“Mudah-mudahan alat dan penyediaan air minum di Lapas Bogor ini bisa menjadi contoh untuk lapas dan rutan di seluruh Indonesia. Dan saya berharap ada kebijakan dari pimpinan kementerian atau pimpinan dari lembaga kemasyarakatan, Lapas Bogor ini bisa di contoh sehingga warga binaan di seluruh Indonesia bisa terpenuhi hak-haknya dalam mendapatkan air minum di lapas,” tandasnya.