Barayanews.co.id – Ratusan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan Omnibus Law dan satu tahun pemerintahan Jokowi- Ma’ruf di area Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (20/10/2020) siang.
Demo akan dikawal ketat. Pasalnya, aksi para mahasiswa berbarengan dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga ke Istana Kepresidenan Bogor.
Pantauan dilokasi, kawat berduri telah dibentangkan di empat titik di Sistem Satu Arah (SSA) sejak pagi hari. Yakni di Jalan Otista, sepanjang Jalan Ir Djuanda, Jalan Jalak Harupat, hingga ke Jalan Jenderal Sudirman.
Sedikitnya 1.200 aparat gabungan dari TNI-Polri juga telah disiagakan di sepanjang jalur SSA. Tak hanya itu, tiga meriam air (water cannon) juga disiagakan di Jalan Jenderal Sudirman dan di dekat Kantor Pos Indonesia.
Sekitar pukul 11.30 WIB, puluhan massa aksi dari Mahasiswa Pancasila (Mapancas) memulai aksi unjuk rasanya di depan Denpom, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, ratusan massa di Jalan Djuanda tepatnya di depan Pintu 2 Kebun Raya Bogor tertahan barikade kawat berduri. Sebelumnya, mereka sempat melakukan long march dari kampus Unpak, Jalan Otista, hingga berakhir di Jalan Juanda. Sekira pukul 13.30 WIB, mereka membacakan sholawat dan sholat zuhur berjamaah di jalan raya.
Hingga pukul 14.30 WIB, aksi unjuk rasa di Jalan Jenderal Sudirman masih berjalan. Massa aksi sempat membakar ban dan hampir membongkar paksa barikade kawat berduri.
Akibat aksi dan kunjungan tamu negara itu, lalulintas sepanjang SSA lumpuh, kemacetan panjang tak terhindarkan, puluhan kendaraan diputarbalikan untuk sterilisasi Ring 1 Istana dan Balaikota Bogor.