Barayanews.co.id – Tiga pasar di Kabupaten Bogor, menerima penghargaan sebagai Pasar Tertib Ukur (PTU) dari Direktorat Jendral (Dirjen) Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga pada Kementerian Perdagangan (Kemendag). Ketiga pasar rakyat dibawah pengelolaan Pasar Daerah (PD) Tohaga yang menerima penghargaan itu, yakni Pasar Nanggung, Pasar Jasinga dan Pasar Cigudeg.
Dengan ditetapkannya ketiga pasar tersebut menjadi PTU pada tanggal 20 Desember 2019 lalu, pedagang dapat menjual barang dagangannya yang sudah melalui pemeriksaan kemeterologian dengan harapan mengedepankan kejujuran, sehingga pembeli tidak dirugikan.
Direktur Utama PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, Haris Setiawan mengatakan, PTU ini merupakan langkah awal Kabupaten Bogor khususnya Tohaga dalam memberikan rasa aman bertransaksi di Pasar Tradisional.
Adanya penghargaan ini, lanjut Haris, memotivasi pihaknya untuk mewujudkan Kabupaten Bogor menjadi Daerah Tertib Ukur(DTU) di tahun yang akan datang.
“Kami bangga dengan ditetapkannya tiga pasar sekaligus menjadi PTU. Masyarakat tidak perlu khawatir timbangannya berkurang saat belanja di Pasar Tradisional kami,” ujarnya.
Haris menjelaskan, di kepemimpinannya sejak 21 Agustus 2019, banyak hal yang harus diperhatikan di Pasar Tradisional. Bahkan, secara statistik tingkat pendapatan Pasar Tohaga sangat baik dan saat ini sedang dalam tahap pemeriksaan auditor.
Menurutnya, pendapatan Pasar Tohaga naik sekitar 7 % dari tahun sebelumnya. Terlebih program “Cashless” mulai disebar ke pasar-pasar besar. Cashless merupakan aplikasi yang dibuat untuk mengurangi pemakaian uang tunai dalam transaksi pembeli maupun pembayaran Iuran Pemeliharaan Pasar (IPP) pedagang
“Dengan populasi masyarakat Kabupaten Bogor yang mencapai kurang lebih 6 Juta jiwa, mereka harus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di pasar, caranya kedepankan kepercayaan kepastian timbangan, diterimanya pengakuan penghargaan PTU, juga dengan sistem cashless kami bekerjasama dengan beberapa perbankan untuk meminimalisir uang tunai di Pasar Tradisional. Terbukti pendapatan naik, artinya “trust” atau kepercayaan konsumen dan pedagang juga ikut naik,” papar Haris.
Selain program Cashless yang akan di “spreading” ke pasar lainnya, awal Desember 2019 lalu, Tohaga bekerjasama dengan BJB untuk program pelayanan kredit lunak dan mudah bagi pedagang serta program Laku Pandai yang sudah disosialisasikan ke seluruh pengelola pasar.
“Kami memang ingin menciptakan pengelolaan pasar tradisional secara modern, tantangan baru kami untuk bisa menciptakannya dari tingkat karyawan, pihak ketiga pembeli hingga ke pedagang, artinya pedagang akan kami ajak untuk mengurangi uang tunai di pasar, tidak mudah namun akan kami coba,” imbuhnya.
Dalam sektor pembangunan, sambung Haris, 2019 ini berjalan revitalisasi Pasar Cisarua yang dananya bersumber pada APBD Provinsi Jawa Barat dan diperkirakan rampung di 2020 mendatang dengan pemambahan fasilitas penunjangnya.
Goalsnya, kata Haris, menjadikan Pasar Cisarua sebagai titik destinasi wisata Puncak sesuai dengan amanat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam sambuatannya pada peletakan batu pertama Revitalisasi Pasar Cisarua, tanggal 22 Agustus 2019 lalu.
“Seperti yang sudah kami coba terapkan di Pasar Cileungsi, kami sudah membuat mural di pasar, jadi masyarakat sudah bisa selfi di pasar kami. Hal semacam ini juga yang akan kami terapkan di Pasar Cisarua, salah satu upaya untuk menarik wisatawan datang,” terangnya.
Selain pembangunan pasar, di tahun 2020 Tohaga akan membangun tempat pengelolaan sampah terpadu, dengan spirit mengubah sampah menjadi berkah. Diharapkan program ini bisa mengedukasi seluruh warga pasar untuk lebih cinta kepada lingkungan. Terlebih dari program ini ada produk yang dihasilkan, diantaranya kompos, pupuk cair, pakan ternak, bio gass dan biji plastic.
“Reduce, reuse, recyle sampah dengan memfasilitasi tiap wilayah agar memiliki tempat pengelolaan terpadu. Sudah saatnya pasar mandiri mengelola sampah sesuai dengan Undang-Undang nomor 18 tahun 2008 tentang penanganan sampah,” jelasnya.
Lebih lanjut Haris menuturkan, program pelayanan yang sudah berjalan di pasar akan terus dibudayakan dan dilaksanakan secara kontinuitas, seperti program layanan kesehatan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan layanan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) dan pembuatan Akta Kelahiran di pasar rakyat bekerjasama dengan Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Bogor, semacam layanan jemput bola dari Pemerintah Kabupaten Bogor kepada masyarakatnya.
“Meredifinisi pasar sebagai pusat keramaian, kolaborasi dengan dinas terkait terbukti mendatangan banyak orang ke pasar. Jika ramai pasti ada impulsif buying, Merubah mindset pasar tidak hanya tempat jual beli namun juga tempat beragam pelayanan masyarakat. Kami mengajak semua pihak untuk bekerjasama demi kepentingan masyarakat luas,” imbuhnya.
Kembali diingatkan, bahwa sedang berlangsung program Kejutan Akhir Tahun Tohaga yaitu undian umroh yang ditujukn kepada pedagang dan pembeli pasar Tohaga.
“Tujuannya tak lain untuk meramaikan pasar rakyat. Mari Belanja di Pasar Rakyat,” tukas Haris. (DB)