BOGOR – Intensitas hujan wilayah Kota dan Kabupaten Bogor cukup tinggi satu minggu terakhir, hal ini membuat tingkat kekeruhan sumber air Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor cukup tinggi. Sehingga Tirta Pakuan mengambil langkah menurunkan kapasitas produksi, untuk menjaga kualitas.
Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf mengatakan, dua minggu terakhir belakangan ini, Bogor mengalami perubahan cuaca. Bahkan satu minggu terakhir intensitas hujan cukup tinggi.
“Tidak ada hal perubahan dalam hal produksi, karena kami sudah memiliki Standar Operasional Perusahaan (SOP). apabila terjadi yang namanya kekeruhan tinggi, kemudian kita bicara air baku, faktor utamanya sampah. Alhamdulillah selama ini kita masih bisa berjalan dengan baik operator melaksanakan tugas dengan bagus, secara kualitas air yang diolah memenuhi standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” ungkap Ardani pada Kamis (16/2/2023) siand
Ardani mengakui, terjadi kekeruhan cukup tinggi di SPAM Cikereteg contoh seperti yang tadi malam tentunya karena untuk menjaga kualitas diturunkan kapasitas.
“Jadi misal maka pada pagi hari level reservoir yang biasanya tercapai 4 meter, ini berkurang menjadi tiga meter,” tuturnya.
Ardani menerangkan, selanjutnya apa yang harus dilakukan adalah pendistribusian air, inipun harus kita imbangi bahwa bicara bahwa pemakaian itu kan pagi dan sore, itu jam puncak artinya masyarakat tentunya tidak boleh terganggu maka apabila kita melihat pada saat siang hari level mulai apa rendah.
“Tindakan yang kita lakukan tentunya menutup wilayah yang tadinya misalkan air yang dialirkan itu kurang lebih di 30 liter per detik maka kita kurangi sebesar 10 ataupun 20 karena siang hari itu, karena masyarakat tidak memakai tidak banyak supaya mengisi reservoir kembali,” terangnya.
Ardani menjelaskan, setelahnya jam puncak pukul 16.00 WIB sampai 17.00 WIB, pihaknya membuka kembali untuk aliran normal kepada masyarakat atau pelanggan. Dirinya mengimbau agar pelanggan memiliki penampungan agar dampaknya saat ada gangguan tidak terlalu dirasakan.
“Sambil dalam hal ini kami memperbaiki, terkait dengan aliran air yang belum 24 jam. Kami akan usahakan 24 jam, untuk wilayah yang belum, kami terus berinovasi,” pungkasnya.